Baru

ads header

Tidak Ada Unsur Ketuhanan Dalam Diri Yesus!


Bicara tentang teori ketuhanan Yesus, perhatikan yang berikut ini:

TRINITAS, TUHAN ITU TIGA
Mereka mengklaim bahwa tuhan itu terdiri dari tiga pribadi, akan tetapi dalam satu kesatuan hakekat.

Berbekal konsep ketuhanan seperti yang diyakini oleh umumnya kaum Pagan sepanjang sejarah peradaban manusia, umat yang mengaku-ngaku sebagai pengikut Yesus ini pun kemudian dengan gegabah melawan ajaran Yesus sendiri, mengembangkan imajinasi kaum Pagan bahwa Yesus adalah anak Allah dan sebagian Roh Allah "menyempal" dari Allah sendiri untuk menjadi entiti yang terpisah dari Allah dengan nama baru yaitu Roh Kudus. Dengan demikian keyakinan imajinatif mereka tadi, yakni Tuhan Bapa, Tuhan Anak dan Roh Kudus yang mereka ciptakan sendiri pun dapat mereka paksa menjadi tiga pribadi dalam satu hakikat.

Dan uniknya, ketiga pribadi dalam satu hakekat ini bukan mereka pusatkan pada diri Bapa sebagai entitas paling awal (sebelum mereka merekayasa keberadaan sang anak dan sang roh sebagai bagian dari sang bapa), tapi justru pada diri sang anak yang "dimunculkan" belakangan.

Dengan demikian, pada gilirannya nanti, kita akan sama-sama melihat sendiri betapa amburadulnya argumentasi mereka tatkala ada yang bertanya tentang pernyataan sangat tegas dari Bapa yang jauh-jauh hari (sebelum mereka menciptakan sang anak dan sang roh), bahwa DIA, Allah, Bapa, adalah Alpa-Omega, yakni satu-satunya Tuhan semesta alam yang sudah ada sebelum segalanya ada, sekaligus sebagai yang paling akhir setelah segalanya tidak ada.

Tapi biarlah, tela'ah tentang itu kita simpan saja dulu untuk kesempatan lain.

Kembali ke konsep ketuhanan di atas yang dengan segala daya upaya mereka paksakan juga supaya 
diterima dan diimani oleh umat Islam, maka terlepas seberapa keraspun upaya mereka, Islam dengan tegas menyatakan bahwa tidak ada unsur ketuhanan dalam diri Yesus, sebab Allah adalah oknum atau dzat yang sepenuhnya terpisah dari segala unsur kemanusiaan pada diri Yesus!

APA BUKTI BAHWA ALLAH ADALAH DZAT YANG TERPISAH DARI YESUS?
Yang paling mudah difahami saja, alkitab sendiri mengisahkan bahwa ketika berada di tiang salib menjelang "kematiannya", Yesus terus-menerus memanggil sang Bapa dengan seruan, "Eli, Eli, lama sabakhtani .. ", atau diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia menjadi, "Tuhan, Tuhan, mengapa Engkau tinggalkan aku ...."

Artinya, Allah yang Tuhan adalah oknum yang terpisah dari tubuh Yesus yang manusia. Ayat-ayat lain dalam alkitab juga menunjukkan bahwa Allah adalah unsur yang sepenuhnya berada di luar diri Yesus.

[Yohanes 11: 41:42] Lalu yesus menengadah keatas (langit) dan berdoa "Bapa, Aku mengucap sukur kepadamu karena engkau telah mendengarkan Aku,.... Engkaulah yang mengutus Aku.
[Markus 1: 9-11] Pada waktu itu datanglah Yesus dan Nazaret di Tanah Galilea dan ia dibaptis di Sungai Yordan oleh Yohanes. Pada Saat Ia keluar dari air, ia melihat langit terbuka dan Roh seperi burung merpati turun ke atas Nya. lalu terdengarlah suara dari sorga: "Engkaulah Anakku yang kukasihi kepadamulah aku berkenan."

Baru dari sedikit kutipan ayat-ayat alkitab di atas saja, siapapun sebenarnya dapat menyimpulkan sendiri, bagaimana mungkin nalar sehat manusia yang sehat lahir bathin dapat menerima doktrin melawan akal, bahwa Allah dan Yesus adalah satu kesatuan?

Menurut alkitab, Yesus sendiri juga bukan manusia kelas satu, tapi jauh di bawahnya. Kualitasnya sebagai manusia tidak berbeda jauh dengan kualitas rata-rata manusia seperti kita, sehingga tentu saja sangat tidak pantas menjadi apa pun yang merepresentasikan unsur keilahian yang secara absolut melekat pada diri Allah!

BUKTI YESUS BUKAN SATU-SATUNYA MANUSIA PILIHAN
Yesus merasa lapar. Dan dari jauh Ia melihat pohon ara yang sudah berdaun. Ia mendekatinya untuk melihat kalau-kalau Ia mendapat apa-apa pada pohon itu. Tetapi waktu Ia tiba di situ, Ia tidak mendapat apa-apa selain daun-daun saja, sebab memang bukan musim buah ara. Kata-Nya kepada pohon itu: "Engkau tidak akan berbuah lagi selama-lamanya!" Dan seketika itu juga keringlah pohon ara itu. (Markus 11:13 dan Matius 21:19)

Suatu ketika ketika Yesus melewati pohon Ara itu lagi Pohon itu sudah kering sampai ke akarnya. Petrus nyeletuk, "Rabi, lihatlah Pohon yang kau kutuk sudah kering!" (Markus 11: 20-21)

Tuhan seperti apa yang tidak tahu kapan pohon ara, yang notabene adalah ciptaannya sendiri, berbuah? Dan lebih buruk lagi, Tuhan seperti apa yang menimpakan kesalahan, bahkan sampai mengutuk pohon yang sama sekali tidak melakukan kesalahan apa-apa, cuma gara-gara ketidak-tahuannya sendiri? 

Sedangkan sebagai manusia saja, perilaku seperti itu sangat tidak patut dianggap sebagai akhlak mulia. Apalagi sebagai Tuhan?

Ini baru sedikit bukti bahwa jangankan unsur Tuhan, sedangkan unsur manusianya saja (menurut alkitab sendiri) nyatanya Yesus digambarkan sebagai bukan manusia kelas satu, bukan kualitas manusia pilihan!

Disebutkan juga bahwa Yesus peminum anggur (arak).
"Yohanes Pembaptis tidak makan roti dan tidak minum anggur (arak) tapi anak manusia (Yesus) makan (roti) dan minum (anggur), dan kamu berkata lihatlah Yesus seorang pelahap (rakus) dan peminum (pemabok) sahabat pemungut cukai dan orang berdosa (Lukas 7: 34)."

Dengan demikian, apa yang dijadikan dalil oleh umat pembangkang Yesus ini guna mendukung doktrin gereja tentang kesatuan hakekat antara Allah dan Yesus semisal dalam kalimat "Aku dan Bapa adalah satu", sebetulnya tidak persis sama seperti apa yang selama ini mereka paksakan menjai iman dengan cara membunuh akal sendiri.

Kalimat itu, seperti yang lazim dimengerti dengan baik oleh kalangan sufi dalam Islam adalah ungkapan bahwa "aku" (tetap sebagai manusia) dan Bapa (tetap sebagai Tuhan) berada dalam satu kesatuan di jalan Tuhan untuk mengabarkan sekaligus menegakkan ajaran yang benar tentang hakekat ketuhanan dan kehidupan kekal di akhirat nanti.

Artinya, dalam Islam ungkapan semisal itu bukan hal yang luar biasa. Karena siapapun yang maqamnya telah sampai pada puncak makrifatullah, maka wajar saja baginya mengucapkan kalimat semisal "aku dan Allah adalah satu" seperti contohnya Syaikh Siti Jenar -- salahsatu imam walisongo -- yang tercatat dalam sejarah Islam Indonesia. Apalagi bila kalimat itu diucapkan oleh para nabi yang maqamnya sudah sampai di sana bahkan jauh sebelum mereka sendiri dilahirkan!

Jadi, andaikata seperti doktrin Kristen yang menekankan pemahaman bahwa oknum Tuhan menyatu dalam diri Yesus, maka ketika Yesus (dikira) mati tergantung di tiang salib di bukit Golgota pada sore itu, maka pada detik yang sama seluruh alam semesta ini praktis tidak ada yang mengendalikan. Dan dapatkah kita bayangkan bagaimana jadinya dunia ini jika sedetik saja tanpa kehadiran Sang Maha Mengatur Segalanya?

[Lihat lagi bagaimana nalar orang sehat mendefinisikan "kematian" Tuhan yang tiga tsb salahsatunya di sini]

Secara logika, cerita bahwa Tuhan pernah mati, meskipun hanya untuk sementara waktu, tentu saja tidak dapat diterima oleh akal sehat!

Sekalipun umat ini nantinya akan datang dengan cara membentur-benturkan antara teori transenden dan imanen tentang Tuhan untuk mengacaukan penalaran logis kita -- padahal sebetulnya mengacaukan nalar mereka sendiri -- namun pemikiran ngawur bahwa TUHAN MATI tetap saja tidak dapat diterima!

[Markus 15: 37] Yesus sekarat dan matilah Yesus
[Yohanes 19: 33] Mereka sampai kepada Yesus dan melihat Yesus sudah mati.

Kita semua tahu, Yesus sendiri tidak pernah meminta, apalagi sampai memerintah pengikutnya untuk memanggilnya dengan sebutan Tuhan. Sebaliknya, dalam injil "karangannya", Matius mencatat bagaimana Yesus secara tegas menolak semua pemikiran bodoh setiap orang yang menganggapnya sebagai Tuhan. Bahkan menjamin bahwa mereka TIDAK AKAN masuk sorga!

[Matius 7:21-23] Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!"

Dalam konteks ini, melakukan kehendak Bapa di surga itu maksudnya apa kalau bukan kembali menjalani kehidupan berdasarkan hukum Taurat Musa yang sepanjang hidupnya coba dikembalikan oleh Yesus ke tengah-tengah kehidupan rohani bangsa israel?

[Matius 15:24] Jawab Yesus: "Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel."
[Matius 5:18] Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi.

BAGAIMANA JIKA TUHAN ITU TIGA TAPI TIDAK TERPISAH
Maksudnya seperti ini?
  • Trinitas dari India: Brahma-Syiwa-Wisnu
  • Trinitas dari Mesir: Iziris-Auzuris-Huris
  • Trinitas dari Yunani: Zeus-Poseidon-Pedos
  • Trinitas dari Romawi: Jupiter-Neptune-Pluton

Itu tidak bisa diterima, karena sama seperti ajaran semua nabi terdahulu -- termasuk tentu saja, ajaran Yesus sendiri -- dan nabi setelahnya, mereka semua sama-sama menegaskan bahwa Tuhan itu SATU! Tidak pernah ada sepatah katapun dari mereka yang menyebut-nyebut tentang adanya TUHAN LAIN selain ALLAH YANG ESA!

[Markus 12: 29-30] Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu.

APA KATA AL-QUR'AN TENTANG TRINITAS DAN ANAK TUHAN?
"Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: "Bahwasanya Allah salah satu dari yang tiga", padahal sekali-kali tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih." (QS. Al-Maidah: 73)

Dan mereka berkata, "Allah Yang Maha Pengasih mempunyai anak.” Sungguh, kamu telah membawa sesuatu yang sangat mungkar, Hampir saja langit pecah dan bumi terbelah, dan gunung-gunung runtuh[2], (karena ucapan itu), Karena mereka menganggap Allah Yang Maha Pengasih mempunyai anak." (QS. Maryam: 88-91).

Orang-orang Yahudi berkata "Uzair (Ezra) itu anak allah dan orang nasrani berkata "Almasih (kristus) anak allah" demikian ucapan mereka meniru ucapan orang-orang kafir sebelumnya. Allah pasti mebinasakannya, bagaimana mereka dapat berpaling?" (QS. At-Taubah: 30)

LALU APA KATA ALKITAB TENTANG MENUHANKAN SELAIN ALLAH?
Apa yang dinyatakan oleh Allah dalam Al-Qur'an di atas pada prinsipnya tidak berbeda dengan apa yang juga dinyatakan oleh Allah dalam alkitab seperti di antaranya:

[Ulangan 5:7] "Jangan Menyembah Allah-Allah lain. Sembahlah Aku saja."
[Ulangan 6:4] "Dengarlah, hai orang Israel: Tuhan itu Allah kita, Tuhan itu Esa!"
[Ulangan 4:35] "Engkau diberi melihatnya untuk mengetahui, bahwa Tuhanlah Allah, tidak ada yang lain kecuali Dia."
[Ulangan 4:39] "Sebab itu sadarilah hari ini dan jangan lupa: Tuhan satu-satunya Allah di langit dan di bumi; tidak ada yang lain."
[Ulangan 33:26] Tidak ada yang seperti Allah.
Dan masih banyak lagi.

Tapi yang perlu direnungi dengan sungguh-sungguh, dengan segenap akal budi umat ini sebetulnya adalah penegasan para nabi terdahulu tentang Allah di dalam kitab mereka sendiri seperti di antaranya:

[Bilangan 23:19] Allah bukanlah manusia, sehingga Ia berdusta bukan anak manusia, sehingga Ia menyesal. Masakan Ia berfirman dan tidak melakukannya, atau berbicara dan tidak menepatinya?
[1Samuel 15:29] Lagi Sang Mulia dari Israel tidak berdusta dan Ia tidak tahu menyesal; sebab Ia bukan manusia yang harus menyesal."

Tanyalah sekali lagi pada diri kalian sendiri, wahai pengikut Paulus. BENARKAH ANAK MANUSIA BERNAMA YESUS ITU ADALAH TUHAN?

Semoga bermanfaat!
Salam bagi umat yang mengikuti petunjuk!


Posting Komentar

0 Komentar