Baru

ads header

Sebelum Abraham Jadi, Aku Sudah Ada!


YESUS BERKATA, "SESUNGGUHNYA SEBELUM ABRAHAM JADI, AKU SUDAH ADA"
LALU, APAKAH ITU BERARTI YESUS ADALAH TUHAN?

Selama berabad-abad, sebaris kalimat yang tertulis dalam Injil Yohanes 8:58 di atas telah menjadi salahsatu ayat emas andalan umat Kristen untuk menguatkan keyakinan mereka sendiri tentang keilahian Yesus Kristus, karena dipercaya merupakan dalil sangat meyakinkan perihal pra-eksistensi Yesus sebagai salahsatu oknum tuhan Tritunggal.
   
Tapi benarkah demikian?
Mari kita telusuri kebenarannya dengan menggunakan perangkat yang paling basic saja, yaitu berpikir logis dalam mencermati ayat-ayat dalam kitab Kristen sendiri. Menurut alkitab,  siapakahyang lebih dulu ada? Yesus sebelum Abraham, atau Adam sebelum Yesus? Atau masih ada lagikah catatan dalam kitab ini yang mengisahkan keberadaan manusia lain yang lebih dulu ada sebelum Yesus, Abraham, dan Adam?

Pertanyaan menarik, bukan?
Jika Yohanes 8:58 diyakini sebagai bukti pra-eksistensi Yesus Kristus, sebenarnya kita tidak perlu repot mengulas konteks ayat itu diucapkan oleh Yesus Kristus dalam situasi seperti apa dan kepada siapa.  Karena ini akan buang-buang waktu percuma, mengingat hampir dapat dipastikan sebagian besar umat Kristen yang hanya membaca alkitab seminggu sekali saat mengikuti kebaktian di gereja ini pada umumnya tidak memiliki pengetahuan cukup tentang ayat-ayat dalam kitabnya sendiri. Karena itu mari kita lihat dari perspekstif logika berpikir orang waras sajalah!

Begini: 
Dalam Yohanes 8:58 konon katanya Yesus pernah berkata, 

" Sesungguhnya sebelum Abraham jadi, Aku sudah ada." 

Perhatikan baik-baik susunan kalimatnya, dan garis bawahi kata "sebelum Abraham" di sana. Sosok yang ditunjuk dalam teks Yohanes 8:58 tsb adalah Abraham, bukan nama lain, tapi Abraham, yang dalam kitab Kristen dikenal sebagai putra Terah. Jadi, siapapun yang sudah ada sebelum Abraham, paling banter hanya seusia Terah, atau bahkan lebih muda dari Terah sendri. Lain halnya jika yang disebut adalah nama Adam. 

Sedangkan menurut alkitab, sebelum Terah lahir, masih ada beberapa nama lain yang sudah lebih dulu lahir seperti Nakhar, Serug, Rehu, Peleg, Herber, Sehelack, Arpasehad, Sem, Noch, Lemek, Meluschelach, Henoe, Jered, Mahaleel, Keenan, Enoch, Seth, sampai kepada Adam, sang manusia pertama di dunia.

Adapun - masih menurut alkitab - rentang antara waktu penciptaan Adam dan waktu kelahiran Abraham berjarak hampir dua puluh abad,  atau sekitar 1.948 tahun. Artinya, jelas sekali Yesus belum ada ketika nama-nama di atas sudah lebih dulu ada, atau kalaupun ada, paling banter baru sekitar 2000 tahun setelah Adam!

Fakta ini jelas membuktikan bahwa Yohanes 8:58 sama sekali tidak valid untuk dijadikan dalil pendukung mimpi di siang bolong Kristen bahwa alkitab menyiratkan informasi pra-eksistensi Yesus Kristus!

Kenapa?
Karena yang disebut oleh Yesus dan menjadi parameternya adalah "nama Abraham". Bukan nama lain, misalnya saja nama Adam, agar klaim pra-eksistensi Yesus Kristus menjadi sedikit lebih masuk akal.
Cukup jelas ya? 

Jadi, berita tentang Yesus yang sudah ada sebelum Abraham yang kemudian dijadikan pembenar untuk mendukung doktrin pra-eksistensi Yesus Kristus pun sebetulnya cuma bagus untuk dikisahkan kepada anak-anak pra-sekolah saja!

Sementara itu, jika dalil "prematur" tsb dipaksakan juga harus dapat diterima oleh akal sehat umat di luar lingkar doktrin kristen, maka nasehat terbaik buat Kristen, khususnya buat mereka yang mati-matian mempertahankan dalil  ini sebagai kebenaran absolut adalah, pelajarilah kitab anda dengan mengedepankan logika akal sehat!

Di atas tadi sudah dibuktikan bahwa anggap saja dalil Yohanes 8:58 sama-sama kita terima, maka dalil itu sendiri yang justru mengindikasikan bahwa Yesus baru ada sekitar 20 abad setelah Adam tercipta. Artinya, tolong diarisbawahi juga ini: belum cukup hebat untuk dijadikan pembenar bahwa Yesus adalah Tuhan!

Tahukah anda bahwa dalam fragmen lain - masih di dalam alkitab - ada kisah yang jauh lebih dahsyat daripada Yohanes 8:58

Masih tidak percaya?
Lihat misalnya kisah yang diriwayatkan oleh Nabi Yeremia dalam kitab nubuatannya,
[Yeremia 1:4-5] TUHAN berkata kepadaku: “Sebelum Aku membentuk engkau dalam rahim ibumu, Aku telah mengenal engkau, dan sebelum engkau keluar dari kandungan, Aku telah menguduskan engkau, Aku telah menetapkan engkau menjadi nabi bagi bangsa-bangsa.”
Nabi yang lahir 627 tahun sebelum Yesus lahir ini bahkan sudah diangkat menjadi nabi oleh Allah ketika beliau masih berada di rahim ibundanya! Artinya, sebelum Yesus lahir, dan sebelum dia sendiri lahir, Nabi Yeremia sudah menjadi nabi! Tapi apakah ada di antara pengikutnya yang menganggap dan menjadikan nabi Yeremia sebagai tuhan? Jawabnya sangat jelas; TIDAK ADA! 

Lihat juga yang jauh lebih dahsyat lagi; Ayub 38:4,21 di mana dikisahkan bahwa Nabi Ayub yang lahir 1420 tahun sebelum Yesus lahir ini ternyata dinyatakan oleh Allah sudah ada sebelum dasar bumi diletakkan. Bukan hanya sudah ada, tapi pada masa itu beliau dinyatakan sudah lahir!

Perhatikan penegasan dari alkitab sendiri ini:
[Ayub 38:4,21] "Di manakah engkau, ketika Aku meletakkan dasar bumi? Ceritakanlah, kalau engkau mempunyai pengertian! … Tentu engkau mengenalnya, karena ketika itu engkau telah lahir, dan jumlah hari-harimu telah banyak!" 
Kenapa bukti dalil sedahsyat ini tidak dijadikan pembenar untuk menuhankan nabi Ayub yang sudah ada bahkan sebelum Bumi dibentuk? Bukankah sangat jelas artinya bahwa beliau sudah ada jauh sebelum Adam, Abraham, Yeremia dan Yesus sendiri ada?
Kecuali dijawab dengan modal ngarang bebas tanpa landasan dalil-dalil kitabiyah, ini tentunya menjadi pertanyaan yang sulit bagi umumnya umat kristen. 
Kenapa? 
Karena doktrin-dokrin kekristenan yang diciptakan oleh para bapa gereja awal dulu tidak dibekali dengan pengetahuan yang cukup untuk membentuk konsep yang benar tentang seluk beluk pra-eksistensi seperti halnya yang diwarisi oleh umat Yahudi dan umat Islam dari leluhur mereka, nabi Ishak dan nabi Ismael putra Abraham.

Tentang ini, jika tidak ingin belajar dari Islam. umat Kristen seharusnya belajar dari umat Yahudi yang segala ajarannya dijadikan oleh Paulus dan seluruh kroninya sebagai materi utama "contekan" untuk membentuk berbagai ajaran menyimpang yang menyempal keluar jauh dari ajaran semua nabi - termasuk ajaran dari Yesus sendiri - yang kemudian kita kenal sebagai Kristen.

Salahsatu penjelasan sederhana perihal pra-eksistensi Yesus Kristus menurut ajaran umat Yahudi bisa sama-sama kita lihat di sini.

Dengan demikian, maka sudahilah angan-angan kosong yang tidak pernah diajarkan oleh Yesus Kristus sendiri bahwa beliau adalah Tuhan!

Jelas ya?
Salam bagi umat yang mengikuti petunjuk!

Posting Komentar

0 Komentar