Baru

ads header

Sama Seperti Kita, Yesus Juga Diciptakan Oleh Allah!


Mari sekali-sekali kita bedah Bibel dengan menggunakan kacamata dan doktrin kristen sendiri, dan kita mulai dari sini: Mana yang lebih benar untuk menterjemahkan kata dari Biblos bahasa Yunani ἀρχὴ = archē; sumber atau permulaan?

WAHYU 3:14
“Inilah Firman dari Amin (Yesus Kristus), Saksi yang setia dan benar, permulaan (arche) dari ciptaan Allah”
 
Ayat ini membuktikan bahwa Yesus adalah ciptaan Allah, sementara jemaat Paulus bergenre Trinitarian berbeda pandang. Begini argumen mereka:
Kata "permulaan" dalam Wahyu 3:14 berasal dari bahasa Yunani "arche" yang seharusnya diterjemahkan sebagai sumber, karena “arche” selain berarti permulaan juga bisa berarti kepala, atau pemerintah.
Kepala merupakan sumber. Jadi, Amin saksi yang setia dan benar itu adalah kepala atau sumber ciptaan Allah. Artinya Yesus bukan ciptaan tapi Yesuslah Allah sang pencipta itu sendiri!
Sementara di sisi lain, demikian banyak ahli bahasa Yunani yang memahami dan mengartikan kata “arche” dalam Wahyu 3:14 sebagai permulaan atau the beginning. Bahkan para pakar alkitab pengiman Tritunggal pun jelas-jelas menerjemahkan kata “arche” sebagai permulaan (the beginning) dalam berbagai versi alkitab mereka, termasuk Lembaga Alkitab Indonesia.
Tapi memang ada juga sebagian orang - demi pembenaran klaim keilahian Yesus - ngotot bahwa “arche” dalam Wahyu 3:14 harus diterjemahkan sebagai sumber atau source.
Jadi, terjemahan mana yang benar?
The beginning atau The Source?
Kita tahu bahwa penulis kitab Wahyu adalah Yohanes. Tulisan Yohanes menggunakan cukup banyak kata “arche” di dalam surat-suratnya, dan pada umumnya bermakna permulaan atau awal (menunjuk pada keterangan waktu).
Sebagai perbandingan bisa kita lihat pemakaian kata “arche” dalam Yohanes 1:1 yang tertulis “en arche en ho logos …” yang artinya: “padamulanya adalah firman …”
Kita semua juga sepakat bahwa kata “arche” dalam ayat tersebut diterjemahkan dengan tepat sebagai “mulanya” (awalnya). Dan tampaknya tidak seorangpun dari sekian banyak sarjana Alkitab yang paham bahasa Yunani akan menterjemahkan kata “arche” dalam Yohanes 1:1 sebagai “sumbernya”.
Nah, kata “mulanya” pada Yohanes 1:1 dalam bahasa Indonesia berasal dari kata dasar mula. Demikian pula kata "permulaan" pada Wahyu 3:14 berasal dari kata dasar mula.
Jadi kata “arche”, baik dalam Yohanes 1:1 maupun Wahyu 3:14 sama-sama menunjuk pada keterangan waktu mula (the beginning). Sama sekali bukan berasal dari kata sumber.
Jika pengiman Tritunggal setuju pada terjemahan “arche” dalam Yohanes 1:1 sebagai “mulanya”, maka akan tampak jelas upaya manipulasi mereka dalam menjustifikasi doktrin “Yesus adalah Tuhan” dengan cara mengaburkan makna sebenanya dari pengakuan Yesus sendiri bahwa beliau adalah ciptaan Allah, kemudian rame-rame tutup mata dan telinga memaksa kata “arche” pada Wahyu 3:14 seharusnya diterjemahkan, atau dimaknai, sebagai “sumbernya.
Beberapa contoh tulisan Yohanes selain Wahyu 3:14 yang menggunakan kata “arche” yang berarti “mulanya”, permulaan, the beginning (menunjuk keterangan waktu) di antaranya adalah sbb:
  • “Pada mulanya (arche) adalah firman.” (Yohanes 1;1)
  • “Hal itu dibuat Yesus di Kana Galilea, sebagai yang pertama (arche) ” (Yohanes 2:11)
  • “ .. karena kamu dari semula (arche) bersama-sama aku.” (Yohanes 15:27)
  • “Apa yang telah ada sejak semula (arche).” (1Yohanes 1:1 )
  • “ .. perintah lama yang telah ada padamu dari mulanya (arche).” (1Yohanes 2:7 )
  • “ .. karena kamu telah mengenal Dia, yang dari mulanya (arche).” (Yohanes 2:13 )
  • “ .. yang ada dari mulanya (arche)" (1Yohanes 2:14)
  • “ .. apa yang telah kamu dengar dari mulanya (arche)” (1Yohanes 2:24)
  • “ .. sebab iblis berbuat dosa dari mulanya (arche)" (1Yohanes 3:8)
  • “ .. berita yang kamu dengar dari mulanya (arche)” (1Yohanes 3:11)
  • “ .. menurut perintah yang sudah ada pada kita dari mulanya (arche)" (2Yohanes 1:5)
  • “ .. sebagaimana kamu dengar dari mulanya (arche)” (2Yohanes 1:6 )
 
Jelas kata “arche” dalam ayat-ayat tulisan Yohanes tsb berarti “mulanya” atau “the beginning” (keterangan waktu) dan sama sekali tidak ada yang berarti sumber.
Dengan demikian adalah terlalu sembrono jika penganut Tritunggal - demi berupaya keras menegakkan doktrinya - kemudian memaksa menerjemahkan “arche” dalam Wahyu 3:14 sebagai “sumber

Sekarang mari kita lihat pula ini:
קָ֭נָנִי = Qa-na-ni atau "Qanah" artinya memiliki atau menciptakan?

AMSAL 8: 22, 23, 25, 26, 30
“Tuhan telah menciptakan aku (hikmat, Yesus bergelar “hikmat” –1Korintus 1:24) sebagai permulaan pekerjaanNya, sebagai perbuatanNyayang pertama dahulu kala. Pada zaman purbakala, aku (pra-eksistensi Yesus) dibentuk, sebelum bumi ada. Sebelum samudera, gunung-gunung, bukit-bukit ada, Aku (praeksistensi Yesus) telah lahir, sebelum Ia (Allah) membuat bumi, Aku (praeksistensi Yesus) ada sertanya sebagai anak kesayanganNya
Amsal 8:22, jika dihubungkan pada Yesus, jelas merupakan bukti Alkitabiah bahwa Yesus (praeksistensinya) adalah ciptaan Allah. Tetapi umat Trinitarian membantahnya dengan berdalih bahwa dalam ayat tersebut tidak ada kata yang berarti “menciptakan”.
Argumen mereka:
Kata “menciptakan” (Ibrani: Qanah) pada ayat 22 tersebut tidak benar. Kata “qanah” harus diartikan sebagai memiliki, bukan mencipta. Artinya harus dipahami sebagai: Allah memiliki Yesus, bukan menciptakan Yesus!
Jika Trinitarian mengklaim bahwa kata “menciptakan” di ayat 22 tersebut salah, lalu bagaimana dengan terjemahan pada frase: “Permulaan pekerjaannya (ayat 22)”; “Perbuatannya yang pertama dahulu kala”; “Aku dibentuk (ayat 23)”; “sebelum gunung-gunung ada, aku (praeksistensi Yesus) telah lahir [1] (ayat 24,25) sebelum Ia (Allah) membuat dataran bumi(ayat 26)”; sebagai Anak [2] kesayanganNya (ayat 30)”.
Dari ayat-ayat tersebut jelas sekali bisa kita pahami bahwa Yesus (sang hikmat) adalah:
1. CIPTAAN ALLAH
2. HASIL KERJA ALLAH
3. PERBUATAN ALLAH
4. DIBENTUK OLEH ALLAH
5. DILAHIRKAN KARENA KEHENDAK ALLAH
6. DIPERANAKKAN ATAS KUASA ALLAH
Nah, jelas sekali Amsal 8: 22-30 banyak berbicara tentang praeksistensi Yesus sebagai mahluk ciptaan Allah, yang juga diistilahkan lahir,dibentuk, permulaan pekerjaan Allah, perbuatan Allah yang pertamadan anak kesayangan (yang diperanakkan).
Lantas apakah terjemahan ayat 22-30 (yang membuktikan dengan akurat bahwa “hikmat” (praeksistensi Yesus) sebagai ciptaan dan hasil pekerjaan atau karya Allah yang pertama tersebut salah semua?
Bukankah sudah sangat jelas dari ikatan kalimat pada rangkaian ayat 22-30 tersebut dapat dipahami bahwa Sang Hikmat (praeksistensi Yesus) adalah HASIL KARYA atau CIPTAAN atau PEKERJAAN YANG PERTAMA dari Allah?
Artinya jelas "sang hikmat" (praeksistensi Yesus) adalah mahluk ciptaan,buatan, atau HASIL KARYA Allah!
Sekalipun Trinitarian ngotot bahwa kata “qanah” dalam ayat 22a tetap mati-matian harus diartikan sebagai “memiliki”, hal itu tentu tidak bisa lepas dari ayat 22b-30-nya yang dengan tegas membuktikan bahwa Sang Hikmat (praeksistensi Yesus) jelas-jelas adalah Permulaan Pekerjaan Allah, dibentuk, yang berarti DICIPTAKAN!
Kemudian jika umat Trinitarian mengklaim pula bahwa kata “qanah” tidak tepat diartikan sebagai “mencipta”, klaim tersebut adalah suatu dusta besar!
Kata “qanah” dalam alkitab jelas juga memiliki arti menciptakan.
Ini bisa kita buktikan dari beberapa contoh ayat seperti berikut:
KEJADIAN 14:19, 22:
“Diberkatilah kiranya Abram oleh Allah Yang Mahatinggi, Pencipta (qanah) langit dan bumi, kata Abram kepada raja negeri Sodom itu: Aku bersumpah demi Tuhan, Allah Yang Mahatinggi, Pencipta (qanah) langit dan bumi”.
Kata Ibrani “qanah” memang juga bisa berarti “memiliki atau memperoleh”, namun dari ayat-ayat tersebut (juga menurut kamus Ibrani) bisa dipahami bahwa dalam bahasa Ibrani bukan hanya kata “bara” saja yang berarti mencipta, kata “qanah” terbukti akurat: juga bermakna mencipta![3]
KESIMPULAN
Wahyu 3:14 dan Amsal 8:22-30 adalah ayat-ayat yang semakin kokoh menguatkan fakta-fakta Alkitabiah bahwa Yesus Bukan Allah. Sebaliknya ayat-ayat tersebut justru menjadi bukti akurat bahwa secara Alkitabiah pula; Yesus adalah CIPTAAN ALLAH!
CATATAN:
[1] Istilah “lahir” dalam Alkitab mengacu pada arti diciptakan.
Lihat Mazmur 90:1-2, “gunung-gunung dilahirkan.”
Gunung dilahirkan = gunung diciptakan atau dibuat!
[2] Istilah “Anak” (mengandung arti diperanakkan) juga mengacu pada makna diciptakan.
Lihat Mazmur 90:1-2, “bumi dan dunia diperanakkan.”
Bumi dan dunia diperanakkan = diciptakan atau dibuat!
[3] LAI menterjemahkan kata "qanah" sebagai "pemilik" dan "empunya". Padahal arti sebenarnya adalah penguasa, yang dalam konteks Teologi Torah dan Mazmur, sekaligus dimaknai pula sebagai pencipta!  
Jelas ya?
Salam bagi umat yang mengikuti petunjuk!
 
[Sumber: Lee Hercules]

Posting Komentar

3 Komentar

  1. Perhatikan: Permulaan DARI ciptaan Allah, jelas ada kata dari, artinya siapa permulaan dari ciptaan Allah? bukan siapa permulaan ciptaan Allah?

    Permulaan DARI ciptaan Allah adalah Allah sang Pencipta, Yesus Kristus Alfa Omega Yang Mahakuasa.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mau permulaan DARI, atau penghabisan DARI apa pun, persoalan kita di sini bukan teori linguistik. Tapi substansi dari pengakuan Yesus (setidaknya begitu menurut hayalan Yohanes dari hasil mimpi-mimpinya selama pengasingannya di pulau Patmos), bahwa faktanya, Yesus adalah ciptaan Tuhan.

      Artinya, orang gila juga tau bahwa bagaimanapun juga, ciptaan pasti bukan pencipta!

      kalimat semudah itu saja kok masih diplintir-plintir sih?

      Hapus
  2. yesus yang jelas manusia kalian pertuhankan,,bagaimana mungkin tuhan sama dengan ciptaannya??
    sederhananya yesus sudah wafat lebih dulu ,bagaimana mungkin bisa atur hidup dan mati kalian?
    bagaimana mungkin yesus ciptakan bumi dan planet lainnya?
    coba di renungkan kembali....

    BalasHapus