41. YESUS MENGAKU SEBAGAI SEORANG NABI
“Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati dimana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, diantara kaum keluarga dan di rumahnya.” (Markus 6:4).
Pada ayat tersebut Yesus mengaku bahwa ia seorang nabi, mempunyai keluarga dan rumah. Jika Yesus sendiri telah memberikan kesaksian bahwa dirinya seorang nabi dan mempunyai kaum keluarga, mengapa justru pengikutnya menganggap ia sebagai Tuhan?
- Setiap yang mengaku nabi dan mempunyai kaum keluarga pasti bukan Tuhan. Dan Yesus mengaku sebagai nabi dan memiliki sanak saudara.
42. YESUS BERDOA DAN MEOHON BERKAT TUHAN
“Dan setelah Ia mengambil lima roti dan dua ikan itu, ia menengadah ke langit dan mengucap berkat, lalu memecah-mecahkan roti itu dan memberikannya kepada murid-murid-Nya supaya dibagi-bagikan kepada orang-orang itu. Begitu juga kedua ikan itu dibagi-bagikan-Nya kepada mereka.” (Markus 6:41).
Ayat tersebut bercerita tentang bagaimana Yesus memberi makan lima ribu orang dengan hanya lima potong roti dan dua ekor ikan. Tentu hal itu sangat mustahil dapat mencukupi makan untuk manusia sebanyak itu. Namun Yesus menengadah ke langit dan berdoa memohon berkat dan pertolongan dari Tuhan.
Doa itu dikabulkan. Maka walau hanya lima potong roti dan dunia ekor ikan, tetapi ternyata cukup untuk memberi makan lima ribu orang. Bahkan makanan itu tidak habis, masih tersisa beberapa bakul. Inilah yang disebut dengan mukjizat. Karena Tuhan mengabulkan permohonannya, maka terjadilah mukjizat itu. Jika Tuhan tidak mengabulkan doanya, bagaimana mungkin lima potong roti dan dua ekor ikan dapat mencukupi makan manusia sebanyak itu? Allah memberikan mukjizat-Nya untuk membuktikan kepada manusia pada zaman itu bahwa Yesus adalah benar seorang Nabi utusan-Nya.
- Setiap yang menengadah ke langit lalu memohon kepada Tuhan pasti bukan Tuhan. Dan Yesus menengadah ke langit untuk memohon kepada Tuhan.
- Setiap yang meminta berkat kepada Tuhan pasti bukan Tuhan. Dan Yesus meminta berkat kepada Tuhan.
43. RAMALAN YESUS YANG TIDAK TERBUKTI
“Kata-Nya lagi kepada mereka: “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya diantara orang yang hadir disini ada yang tidak akan mati sebelum mereka melihat bahwa Kerajaan Allah telah datang dengan kuasa.” (Markus 9:1).
Sejak Yesus mengucapkan ramalannya sampai hari ini sudah hampir 2.000 tahun lamanya. Namun ramalan itu tidak kunjung terjadi. Dalam kurun waktu 20 abad, mereka yang mendengar ucapan Yesus ketika itu tentu saja sudah berganti ratusan generasi dan semuanya sudah mati, sementara Kerajaan Allah yang dijanjikannya belum juga datang. Jika Yesus Tuhan, tidak mungkin ucapannya tak dapat dibuktikan.
- Setiap yang meramalkan sesuatu namun tidak terbukti pasti bukan Tuhan. Yesus meramalkan datangnya kerajaan Allah kepada manusia yang hidup di zaman itu, namun tidak pernah terbukti.
44. YOHANES MENYEBUT YESUS 'GURU'
“Kata Yohanes kepada Yesus: “Guru, kami lihat seorang yang bukan pengikut kita mengusir setan demi nama-Mu, lalu kami cegah orang itu, karena dia bukan pengikut kita.” (Markus 9:38).
Yohanes yang hidup sezaman dengan Yesus, memanggil Yesus dengan sebutan “Guru”. Ini berarti Yohanes pun tahu bahwa Yesus bukan Tuhan. Jika Yesus adalah Tuhan, tentu dia tidak akan memanggilnya dengan sebutan “Guru”. Yohanes, atau Nabi Yahya adalah seorang Rasul, dia tidak memanggil Yesus dengan sebutan “Tuhan” tentu karena dia tahu bahwa Yesus memang bukan Tuhan.
- Setiap yang dipanggil “Guru” pasti bukan Tuhan. Dan Yohanes memanggil Yesus dengan sebutan "Guru".
45. YESUS BERSAKSI BAHWA HANYA ALLAH SAJA YANG BAIK
“Pada waktu Yesus berangkat untuk meneruskan perjalanan-Nya, datanglah seorang berlari-lari mendapatkan Dia dan sambil bertelut dihadapan-Nya ia bertanya: “Guru yang baik, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?” Jawab Yesus : “Mengapa kau katakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja." (Markus 10:17-18).
Yesus dipanggil “Guru” oleh orang tersebut. Ini menunjukkan bahwa selain murid-muridnya sendiri, orang banyak yang mengenalnya pada zaman itu juga memanggilnya dengan sebutan "Guru". Kepada orang itu Yesus menjawab bahwa “tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah saja”. Jika Yesus Tuhan, tentu dia akan berkata bahwa “tak seorangpun yang baik selain daripada Aku.”
- Setiap yang mengaku hanya Tuhan saja yang baik pasti dia bukan Tuhan. Dan Yesus mengucapkan kalimat itu.
46. YESUS BERKATA, SEGALA SESUATU ADALAH MUNGKIN BAGI ALLAH
“Yesus memandang mereka dan berkata : “Bagi manusia hal itu tidak mungkin, tetapi bukan demikain bagi Allah. Sebab segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah.” (Matius 10:27).
Ayat tersebut bercerita tentang sulitnya orang-orang kaya masuk ke dalam kerajaan surga. Yesus memberikan perumpamaan bahwa lebih mudah bagi seekor unta untuk masuk ke dalam surga. Karena perumpamaan tersebut tidak dipahami oleh orang-orang yang mendengarnya, maka Yesus berkata “segala sesuatu adalah mungkin bagi Allah.”
Jika Yesus Tuhan, tentu dia akan berkata bahwa segala sesuatu adalah mungkin bagi-Ku. Jika Yesus Tuhan, maka Allah, atau Tuhan mana lagi yang ia maksudkan itu?
- Setiap yang mengakui keberadaan Allah pasti bukan Tuhan. Dan Yesus mengakui keberadaan Allah.
47. ANAK MANUSIA, DIOLOK-OLOK, DILUDAHI, DAN DIBUNUH
“Kata-Nya: “Sekarang kita pergi ke Yerusalem dan Anak manusia akan diserahkan kepada imam-imam kepala dan ahli-ahli taurat, dan mereka akan menjatuhi Dia hukuman mati. Dan mereka akan menyerahkan Dia kepada bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, dan Ia akan diolok-olok, diludahi, disesah dan dibunuh, dan sesudah tiga hari ia akan bangkit.” (Markus 10:33-34).
Dalam ayat ini Yesus menerangkan bahwa ia (anak manusia) sudah mengetahui apa yang akan terjadi pada dirinya, yakni dan dia diludahi, disesah dan dijatuhi hukuman mati oleh para penguasa, namun pada hari ketiga akan dibangkitkan oleh Tuhan.
- Setiap yang mengaku sebagai Anak Manusia pasti bukan Tuhan. Dan Yesus mengaku sebagai Anak Manusia.
- Setiap yang menjalani hukuman manusia pasti bukan Tuhan. Dan Yesus dihukum oleh manusia.
- Setiap yang dibunuh oleh manusia pasti bukan Tuhan. Dan Yesus dibunuh dengan cara disalib oleh manusia.
- Setiap yang dibangkitkan Allah dari kubur pasti bukan Tuhan. Dan Yesus dibangkitkan Allah dari kubur setelah tiga hari.
48. YESUS TIDAK BERHAK KECUALI ALLAH SAJA
“Tetapi hal duduk di sebelah kanan-Ku dan di sebelah kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang bagi siapa itu telah disediakan.” (Markus 10:40)
Ayat tersebut merupakan permohonan dari Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zabedeus kepada Yesus agar kelak setelah mati, mereka didudukkan disebelah kiri dan sebelah kanan Yesus. Tetapi Yesus menjawab dia tidak berhak memberikannya, karena memang itu bukan haknya, melainkan hak Allah.
- Setiap yang tidak mempunya hak atas kehidupan setelah mati pasti bukan Tuhan. Dan Yesus menegaskan kedudukannya dalam hal itu.
- Setiap yang tidak dapat memberikan keputusan psati bukan Tuhan. Dan Yesus tidak dapat memberikan keputusan atas permohonan kedua anak Zabedeus itu.
49. YESUS MEMBERIKAN NYAWANYA SEBAGAI TEBUSAN
“Karena Anak Manusia juga datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.” (Markus 10:45).
Pada ayat tersebut Yesus sendiri yang memberi kesaksian bahwa dia adalah Anak Manusia, yang akan memberikan nyawanya sebagai tebusan bagi orang banyak. Yesus tidak pernah berdakwah dengan menyebut dirinya sebagai Anak Tuhan, sebab meski ia seorang utusan Allah namun ia sendiri adalah anak manusia yang dilahirkan oleh seorang wanita, yakni ibundanya Maria. Jika Yesus Tuhan, tentu dia dapat saja mengampuni dosa manusia tanpa perlu harus mengorbankan nyawanya sendiri.
- Setiap yang mengaku sebagai Anak Manusia pasti bukan Tuhan. Dan Yesus mengaku dia sebagai Anak Manusia.
- Setiap yang mati untuk menebus dosa manusia pasti bukan Tuhan. Dan Yesus mati untuk menebus dosa manusia.
50. YESUS ORANG NAZARET, ANAK DAUD
“Ketika didengarnya, bahwa itu adalah Yesus orang Nazaret, mulailah ia berseru: “Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!” (Markus 10:47).
Ayat ini menceritakan seorang buta yang bernama Bartimeus, datang memohon kepada Yesus agar matanya disembuhkan hingga bisa melihat lagi. Bartiemus yang waktu itu hidup sezaman dengan Yesus, tahu bahwa Yesus bukan Tuhan, tetapi seorang yang berasal dari Nazaret, dan dari keturunan Daud. Karenanya Bartimeus tidak memanggil Yesus dengan sebutan “Tuhan”.
- Setiap orang yang berasal dari keturunan Daud pasti bukan Tuhan. Dan Yesus disebut sebagai orang Nazaret keturunan Daud.
(Bersambung)
Anda sedang membaca serial Ketuhanan Yesus Menurut Injil dan Al-Quran Bagian 5
Simak juga Bagian
1 Komentar
Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa saja." (Mark 13:32)
BalasHapusAyat alkitab tidak menyata tentang Yesus tidak memberitahu soal hari kiamat, tapi jelas menyatakan dia tidak tahu . Maka persoalan timbul , apakah tiga tuhan sama darjatya? atau Sang bapa sahaja yang teragung memandang kan pengetahuan sang bapa melangkaui Yesus?
Yesus: "Mengapa kaukatakan Aku baik? Tak seorangpun yang baik selain dari pada Allah (Sang bapa?) saja. (Mark 10:18)
Jelas Yesus bukan Allah dan tidak setanding Allah