Baru

ads header

Daur Ulang Kristenisasi Ala Stasiun KA Jatinegara 2011


SEINGAT SAYA, daftar tanpa catatan "Tapi ingat, Isa Bukan Tuhan" dalam gambar di atas ini muncul pertama kali di beberapa forum debat lintas iman Kristen-Islam sekitar Bulan September 2011, pasca Idul Fitri 1432 H, dan saya sempat mengarsipkan catatan dari sumber pertama, yaitu om Ghengis Khun yang memuat daftar lebih panjang - setidaknya 5 ayat lebih banyak dari daftar di atas - dalam salahsatu arsip lama GM di sini, kemudian disalin ulang di sini.

Perhatikan tanggal aplod arsip pada FP Dibawah Panji Panji Islam.
Di sana tertulis (sesuai catatan timer fb yang uneditable) November 14, 2011 at 6:50 AM.

Artinya topik ini, jika masih mau dijadikan bahan dolah-dalih juga, sebetulnya sudah lama selesai, paling tidak hampir 7 tahun lalu! Dalam terminologi anak-anak sekolah minggu GMDKK, kasus-kasus seperti ini sudah masuk dalam kategori CENDOL BASI, dan jika masih diulang-ulang juga, maka akan mereka sebut sebagai balada CENDOL BASI dari KASET RUSAK!

Tapi saya sempat lihat format barunya -- seperti dalam gambar di atas minus catatan "inga-inga" tadi  -- muncul lagi beberapa kali di forum-forum serupa pasca heboh Mantan Gubernur DKI yang apes banget, kesrerimpet kasus penodaan simbol-simbol agama yang berbuntut munculnya protes luar biasa dahsyat sepanjang perjalanan sejarah Republik tercinta ini. Protes yang oleh sebagian kalangan dianggap sukses memaksa pak Gubernur untuk legowo berdiam, sedikitnya selama dua tahun di balik jeruji penjara negara!

Dunia pun tercengang! Stasiun-stasiun tivi mancanegara ramai-ramai merilei berita-berita terkait kasus tsb yang membuat banyak penduduk negeri-negeri seberang kagum luar biasa menyaksikan sendiri betapa hebatnya kekuatan solidaritas umat Islam Indonesia yang selama ini mereka pikir cuma seperti tumpukan kerupuk terendam kuah baso doang! 

Tapi sejarah juga mencatat bahwa seperti yang sejak awal sudah saya tebak-tebak manggis, pada gilirannya, beberapa nama pesohor yang kala itu terlihat sangat gigih "mewakili" kepentingan umat Islam dalam aksi protes seri 1, seri 2, dst, ternyata ujung-ujungnya ketahuan juga sebetulnya pengen cawe-cawe untuk bisa ikut menikmati "betapa renyahnya" ranah politik negeri kita ini pasca reformasi! Tapi, ah, sudahlah! Namanya juga politik, tidak ada yang abadi kecuali kepentingan sponsor diblender dengan kepentingan pribadi, bukan?

Lalu, beberapa hari lalu saya lihat  daftar ini muncul lagi sedikitnya di dua forum debat tempat saya suka nongkrong, malah nyolek nama GM segala, sehingga corat-coret  ini pun kemudian nuzul.

Jika tanpa catatan yang sudah saya tambahkan di bagian bawah daftar tsb, maka sekilas lihat saja, siapa pun langsung mengerti bahwa daftar yang diterbitkan oleh orang-orang yang mawakili kepentingan kristen itu tentunya dimaksudkan sebagai propaganda untuk mempengaruhi umat Islam agar percaya bahwa Nabi Isa Alaihissalam "lebih hebat" dari nabi manapun, sehingga menjadi lebih patut untuk diikuti ketimbang nabi terakhir Allah; Muhammad Shallallahu 'Alaihiwassalam yang menjadi panutan umat Islam seluruh dunia

Sampai di sini sebetulnya tidak ada masalah!
Tapi kalau pengertian "diikuti" tsb harus diaktualisasi dengan cara murtad dari Islam lalu ikut-ikutan sesat menyembah nabi Isa Alaihissalam sebagai pengganti Allah yang seumur hidup justru beliau sembah, tentu saja jadi masalah!

Kenapa?
Karena terlepas mau berapa banyak pun ayat-ayat Al-Quran dan Hadits yang coba digunakan sebagai dalil "pembenaran" doktrin kristen dalam upaya mempengaruhi iman umat Islam agar  beralih dari menyembah Allah Subhananhu wata'ala menjadi menyembah Yesus Kristus yang mereka gambarkan sebagai Nabi Isa Alaihissalam, dipastikan seluruh dalil tsb gugur dengan sendirinya cukup dengan merujuk pada satu firman Allah saja:
Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: “Sesungguhnya Allah ialah Al Masih putera Maryam”, padahal Al Masih (sendiri) berkata: “Hai Bani Israil, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu”. Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun." (QS. Al-Maidah: 72)

Sudah sangat  jelas bukan? Allah menegaskan bahwa akan menjadi kafirlah siapapun yang mengatakan, apalagi sampai mengimani, Nabi Isa Alaihissalam sebagai Allah. Kelak tidak ada tempat lain bagi orang-orang kuffar ini kecuali neraka, dan sorga menjadi haram baginya untuk selama-lamanya!

Nah, Muslim mana yang lebih pilih diadzab di dasar neraka selama-lamanya ketimbang tetap bersama saudara-saudara muslimnya yang lain enjoy geboy menikmati betapa menyenangkannya hidup kekal sebagai penghuni sorga yang serba "wah!" itu, coba?

Tapi supaya pihak-pihak yang berkepentingan tidak menganggap tanggapan umat Islam atas publikasi murahan mereka ini cuma ngomel-ngomel doang, maka mari sama-sama kita kupas lagi daftar tsb dengan menampilkan ayat-ayat dimaksud secara lengkap sbb:

1. Isa lahir oleh kuasa Roh Allah (QS. 21:91)
“Dan (ingatlah kisah) Maryam yang telah memelihara kehormatannya, lalu Kami tiupkan ke dalam (tubuh)nya ruh dari Kami dan Kami jadikan dia dan anaknya tanda (kekuasaan Allah) yang besar bagi semesta alam.”(QS. Al-Anbiya:91)

Al-Quran dan Hadits telah lebih dari sekedar cukup menjelaskan bahwa setiap manusia yang hidup pasti mempunyai Roh, dan Roh tsb adalah Roh (dari) Allah.

Alkitab juga menjelaskan hal yang sama, bahwa Allah menciptakan dan menjadi pemilik dari bermilyar-milyar Roh yang sebagian di antaranya berdiam dalam diri setiap manusia termasuk, tentu saja, dalam diri Yesus!

Berfirmanlah TUHAN: "Roh-Ku tidak akan selama-lamanya tinggal di dalam manusia, karena manusia itu adalah daging, tetapi umurnya akan seratus dua puluh tahun saja." (Kejadian 6:3)

Perhatikan kata "Roh-Ku" dalam Kejadian 6:3 di atas. Firman Allah tsb mengindikasikan dengan sangat jelas bahwa Roh yang berdiam di dalam diri setiap manusia adalah Roh Allah. Ini dengan sendirinya menjelaskan pula bahwa Roh yang ada di dalam diri Yesus tidak berbeda dengan Roh yang ada dalam diri setiap manusia lainnya.

Artinya, kapanpun kita bicara tentang Roh Nabi Isa Alaihissalam, atau yang diklaim oleh umat Kristen sebagai Yesus Kristus,  sesungguhnya sama sekali tidak ada hal yang istimewa, karena baik Al-Quran maupun alkitab sama-sama menjelaskan bahwa Roh beliau tidak berbeda dengan Roh kita semua yang juga adalah Roh Allah!

2. Isa itu Roh Allah dan FirmanNya (Hadist Anas bin Malik)
Dalam banyak dialog tentang teori ketuhanan Yesus di mana umat kristen secara sangat memprihatinkan tidak malu-malu mengemis ayat-ayat Al-Quran dan ayat-ayat Hadits dari sumber-sumber literatur Islam, maka salahsatu yang muncul adalah hadits Anas Bin Malik ini. Kristen mengklaim bahwa menurut HR Anas Bin Malik pada halaman 72 (tapi entah dalam kitab mana),  disebutkan bahwa nabi Isa adalah Roh Allah (Ruhullah) dan Firman Allah (Kalimatullah).

Tidak sedikit netter Muslim, termasuk GM sendiri, yang sudah sejak lama coba mencari sumber referensi ini dan nampaknya sampai sekarangpun belum menemukan dari kitab mana sesungguhnya asal klaim di atas.

Kendati demikian, jika karena gelar ini maka Nabi Isa alaihissalam harus dianggap sebagai Allah, maka perhatikan ini:

Isa Alaihissalam dikenal juga dengan gelarnya sebagai Ruhullah dan, atau Kalimatullah sebagaimana para Nabi dan Rasul Allah yang lain, termasuk para sahabat Nabi, yang juga menyandang gelarnya masing-masing yang terhubung dengan nama Allah. Sebut saja misalnya Habibullah, Kalimullah, Najiyyullah, Khalilullah, Khalifatullah, Rasulullah, Saiyfullah, dlsb. Gelar-gelar tsb, walaupun terkait dengan nama Allah, tidak serta merta menjadikan Nabi Isa, atau orang-orang dengan gelar yang menyerupainya, sama dengan Allah!

Jika ini dijadikan pembenaran oleh Kristen untuk memaksa umat Islam mengakui Nabi Isa Alaihissalam sebagai Allah, maka akan ada berapa banyak manusia dengan gelar yang menyerupainya ikut menjadi Allah juga?

Lebih menggelikan lagi, seekor unta betina yang pernah hidup pada jaman Nabi Shaleh Alaihissalam juga harus diakui sebagai Allah!

Jadi, cermati lagi tanggapan untuk No. 1 di atas. Keterangan di sana sudah cukup menjelaskan bagaimana seharusnya memaknai arti salahsatu gelar nabi Isa Alaihissalam sebagai Ruhullah. Atau tegasnya, bukan hanya beliau saja yang Ruhullah, kita semua juga adalah Ruhullah!

Adapun penjelasan tentang gelarnya sebagai Kalimatullah, silahkan simak tanggapan untuk klaim no. 3 berikut ini.

3. Isa itu Rasul Allah dan FirmanNya (QS. 4: 171)
“Wahai Ahli Kitab, janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu (383), dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sesungguhnya Al Masih, Isa putera Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya (384) yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya (385). Maka berimanlah kamu kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan: “(Tuhan itu) tiga”, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Allah dari mempunyai anak, segala yang di langit dan di bumi adalah kepunyaan-Nya. Cukuplah Allah menjadi Pemelihara.”(QS. An-Nisaa: 171)

Tafsir DEPAG:
383 janganlah kamu mengatakan Nabi Isa a.s. itu Allah, sebagai yang dikatakan oleh orang-orang Nasrani.
384 membenarkan kedatangan seorang nabi yang diciptakan dengan kalimat kun (jadilah) tanpa bapak yaitu nabi Isa a.s.
385 Disebut tiupan dari Allah karena tiupan itu berasal dari perintah Allah.
 


Sangat jelas ditegaskan oleh Allah sendiri dalam narasi ayat di atas bahwa (1) Isa Ibn Maryam diciptakan melalui kalimat-Nya, (2) menjadi hidup karena Roh dari-Nya, (3) ditugaskan sebagai utusan-Nya, dan (4) agar umat nabi Isa alaihissalam mengikuti ajaran beliau yang mengharamkan pengucapkan "Tuhan itu tiga" dan "Allah mempunyai anak", apalagi sampai percaya dan meyakini perbuatan yang justru sangat dilarang oleh Allah tsb sebagai dasar imannya kepada Tuhan Tritunggal! 

Artinya, sama seperti Nabi Adam Alaihissalam dan kita semua, Nabi Isa Alaihissalam juga diciptakan oleh Allah dengan Kalimat-Nya (Kalimatullah), yakni "Kun, Faya Kun!" atau "Jadi, maka jadilah!"

Perhatikan firman Allah ini:

Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: `Jadilah` (seorang manusia), maka jadilah dia." (QS. Ali-Imran:59)

Allah memberitahu kita bahwa penciptaan Nabi Isa Alahisslam tidak ada bedanya dengan penciptaan Nabi Adam Alaihisslam, termasuk tentu saja penciptaan kita. Dengan demikian, bukan hanya nabi Isa Alaihissalam seorang saja yang pantas menyandang gelar Kalimatullah, sebab kita semua juga sebenarnya adalah Kalimatullah!

Jadi, gelar Kalimatullah yang dinisbatkan kepada Nabi Isa Alaihissalam sama sekali tidak dapat dijadikan pembenar bahwa dirinya adalah "Firman Yang Hidup" alias segala firman Allah yang ujug-ujug nuzul dalam wujud manusia seperti yang menjadi salahsatu doktrin pokok Kristen!

4. Isa itu jalan yang lurus supaya diikuti (QS. 43:61) 
"Dan sesungguhnya Isa itu benar-benar memberikan pengetahuan tentang hari kiamat. Karena itu janganlah kamu ragu-ragu tentang kiamat itu dan ikutilah Aku. Inilah jalan yang lurus.”(Az-Zuhruf:61)

Hampir semua Kristen salah kaprah memahami ayat di atas yang mengira itu sebagai penegasan bahwa Nabi Isa Alaihissalam mengetahui segala sesuatu tentang kiamat, dan ayat  tsb adalah ucapan beliau sendiri sebagai sang "jalan yang lurus". Itu sebabnya kenapa  sering sekali kita jumpai ayat ini dijadikan hujjah untuk mendukung mimpi di siang bolong umat Kristen bahwa Nabi Isa Alaihissalam, atau yang mereka yakini sebagai Yesus Kristus, adalah Allah itu sendiri.

Ayat di atas bukan ucapan Nabi Isa Alaihissalam, melainkan Firman Allah yang menceritakan kepada umat manusia tentang tiga hal pokok, yaitu (1) bahwa Nabi Isa Alaihissalam juga diberi pengetahuan tentang hari kiamat, dan beliau diutus oleh Allah antara lain untuk mengajarkan pengetahuan tsb kepada kaumnya; (2) bahwa kiamat itu pasti terjadi; dan (3) supaya umat beliau mengikuti jalan lurus yang ditunjukkan oleh Allah melalui nabi-Nya tsb agar selamat dari adzab pada hari kiamat dan hari-hari setelahnya.

Adapun tentang kiamat, Allah berfirman:

"Mereka menanyakan kepadamu tentang kiamat: "Bilakah terjadinya?" Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang kiamat itu adalah pada sisi Tuhanku; tidak seorangpun yang dapat menjelaskan waktu kedatangannya selain Dia. Kiamat itu amat berat (huru haranya bagi makhluk) yang di langit dan di bumi. Kiamat itu tidak akan datang kepadamu melainkan dengan tiba-tiba". Mereka bertanya kepadamu seakan-akan kamu benar-benar mengetahuinya. Katakanlah: "Sesungguhnya pengetahuan tentang bari kiamat itu adalah di sisi Allah, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui". (QS. Al-A'raf: 187)

"Kamu hanyalah pemberi peringatan bagi siapa yang takut kepadanya (hari berbangkit - kiamat)" (QS. An-Nazi'at:45)

Dua ayat di atas ini cukup menjelaskan bahwa (1) pengetahuan tentang kiamat hanya ada Allah, namun (2) hal-ikhwal tentang kiamat dikabarkan oleh Allah kepada para nabi dan rasul-Nya untuk disampaikan kepada umat mereka masing-masing, kecuali tentang kapan kiamat akan terjadi.

Di dalam alkitab, Yesus menegaskan maksud yang sama dengan dua ayat di atas saat ditanya kapankah terjadinya kiamat. Beliau menjelaskan dalam injil Markus sbb:

"Tetapi tentang hari atau saat itu tidak seorangpun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anakpun tidak, hanya Bapa saja." (Markus 13 : 32)  

Jadi, menurut QS. Az-Zuhruf: 61, "jalan yang lurus" itu bukan Nabi Isa Alaihissalam, melainkan hanya Allah. Hal ini dipertegas lagi oleh Nabi Isa Alaihissalam sendiri melalui sabdanya dalam surah yang sama berikut ini: 

"Sesungguhnya Allah Dialah Tuhanku dan Tuhan kamu, maka sembahlah Dia, ini adalah jalan yang lurus." (QS. Az-Zuhruf: 64)

Dalam alkitab, Yesus juga mengucapkan kalimat yang hampir sama, yakni penegasan kepada pengikutnya -- bahkan termasuk kepada iblis -- bahwa Allah adalah "Tuhanku dan Tuhan kamu" dan "hanya Allah lah yang harus disembah" sebagaimana tercatat dalam injil Yohanes dan injil Matius berikut ini:

"....  dan katakanlah kepada mereka, bahwa sekarang Aku akan pergi kepada Bapa-Ku dan Bapamu, kepada Allah-Ku dan Allahmu." (Yohanes 20:17)

" .... Sebab ada tertulis: Engkau harus menyembah Tuhan, Allahmu, dan hanya kepada Dia sajalah engkau berbakti!" (Matius 4:10)

Dengan demikian, menganggap Nabi Isa Alaihisaalam mengetahui segala sesuatu tentang kiamat dan mengartikan ayat-ayat di atas sebagai bukti bahwa Nabi Isa Alaihissalam adalah "jalan yang lurus", jelas merupakan anggapan yang keliru. Sebab tidak seluruh pengetahuan tentang kiamat diberitahukan oleh Allah kepadanya, dan jalan yang lurus sebagaimana dimaksud oleh beliau sendiri sesungguhnya adalah jalan Allah.

Karena itu, jika ingin selamat dunia dan akhirat, maka ikutilah jalan Allah, yakni segala yang diajarkan oleh semua utusan-Nya, termasuk dalam hal ini, yang diajarkan oleh Nabi Isa Alaihissalam!

5. Isa itu pembawa terang supaya ditaati (QS. 43: 63) 
“Dan tatkala Isa datang membawa keterangan dia berkata: “Sesungguhnya aku datang kepadamu dengan membawa hikmat dan untuk menjelaskan kepadamu sebagian dari apa yang kamu berselisih tentangnya, maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah (kepada) ku.” (QS. Az-Zuhruf: 63)

Sekali lagi, ayat di atas bukan ucapan nabi Isa Alaihissalam, melainkan Firman Allah yang menceritakan kepada kita bahwa beliau diutus oleh Allah untuk membawa keterangan guna menjelaskan kepada kaumnya tentang hal-hal yang sebelumnya selalu mereka pertentangkan.

Perhatikan baik-baik kata "membawa keterangan" dalam ayat tsb. Keterangan di sana artinya adalah pengetahuan, bukan cahaya, apalagi lampu petromax atau lampu teplok! 

Sedangkan kalimat "taatlah (kepada) ku" dalam ayat tsb jelas dimaksudkan agar kaumnya senantiasa mendengarkan, belajar memahami, mengikuti, dan mentaati seluruh ajaran beliau yang dalam ayat itu sendiri terlihat jelas didahului dengan perintah "bertaqwalah kepada Allah".

Artinya, Kristen harus menggunakan akalnya secara baik agar dapat mengerti dengan sempurna maksud perintah di atas dengan menjawab sendiri pertanyaan logis ini;

"Bagaimana mungkin pengikut Nabi Isa Alaihissalam dapat bertaqwa dengan sempurna kepada Allah, jika mereka tidak menta'ati ajaran sang nabi yang diutus oleh Allah ke tengah-tengah mereka justru untuk mengajarkan bagaimana caranya bertaqwa dengan sempurna kepada Allah?" 

Nah, coba pikirkanlah sendiri!  

Lantas, apakah umat Nabi Muhammad Shallalahu 'Alaihiwassalam wajib mentaati ajaran nabi Isa Alaihissalam?

Jawabannya sangat tegas, "TIDAK!"

Kenapa tidak?
Karena Allah sudah menjelaskan kepada seluruh umat manusia bahwa sejak jaman purbakala hingga berakhir pada jaman kerasulan Nabi Muhammad Shallalahu 'Alaihiwassalam, secara khusus DIA telah mengutus Nabi dan Rasul-Nya kepada setiap kaum, atau umat, atau bangsa, sebagai penyeru kepada "jalan yang lurus", sekaligus sebagai pemberi peringatan bagi umat atau kaumnya masing-masing.

Firman Allah: 

"Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul bagi setiap kaum," (QS. Al-Nahl: 36); "Dan tidak ada suatu umat pun melainkan telah ada padanya seorang pemberi peringatan," (QS. Al-Fathir:24); "Kemudian Kami utus (kepada umat-umat itu) para rasul Kami berturut-turut," (Qs. Al-Mukminun:44) . " 

Dalam salahsatu Hadits beliau, Nabi Muhammad Shallalahu 'Alaihiwassalam menjelaskan kepada kita bahwa jumlah seluruh Nabi dan Rasul yang pernah diutus oleh Allah ke seluruh muka bumi ini (sebagaimana dimaksud dalam tiga firman di atas) adalah sebanyak 124.000 orang, dan 315 di antaranya adalah Rasul.  

Sedangkan untuk umat Nabi Muhammad Shallalahu 'Alaihiwassalam, Allah sendiri yang menjelaskan bahwa Islam -- sebagai ajaran pokok seluruh Nabi dan Rasul Allah sebelum beliau -- dinyatakan telah mencapai kesempurnaannya pada masa kerasulan Nabi muhammad Shallalahu 'Alaihiwassalam dan menjadi agama terakhir seluruh umat manusia yang diridhai-Nya.

Begini firman Allah:


" .... Pada hari ini telah Aku sempurnakan agamamu untukmu dan telah Aku cukupkan untukmu nikmat-Ku dan telah Aku ridhai Islam sebagai agamamu …” (QS. Al-Ma'idah: 3). 

Di dalam Al-Quran, Nabi Isa Alaihissalam sendiri tercatat ikut menjelaskan hal ini kepada kaumnya dalam salahsatu seruannya yang terkenal:

“ .... Hai Bani Israel, sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu, membenarkan kitab (yang turun) sebelumku, yaitu Taurat dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rasul yang akan datang sesudahku, .... " (QS. Ash-Shoff: 6)

Alkitab juga mencatat seruan serupa dari Yesus Kristus dalam Injil Matius sbb:

"... Aku diutus hanya kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel." (Matius 15:24)

Dari keterangan Al-Quran dan Alkitab di atas, maka menjadi sangat terang bagi kita bahwa baik Nabi Isa Alaihissalam dalam ajaran Islam maupun Yesus Kristus dalam ajaran Kristen sama-sama bukan untuk umat atau bangsa manapun di dunia ini kecuali terbatas dan hanya untuk bangsa Israel saja!

Jadi, kalau Kristen, khususnya Kristen Indonesia mengajak umat Islam untuk mengikuti mereka menyembah Yesus sebagai tuhan, maka inilah yang dimaksud dalam ajaran Islam sebagai ajakan dari umat sesat lagi menyesatkan!    

Kristen Indonesia dipandang sebagai umat "tersesat" oleh alkitab dan Al-Quran karena (1) mengimani doktrin gereja untuk menyembah makhluk ciptaan Allah, (2) gagal memahami bahwa makhluk yang secara salah mereka sembah itu sebenarnya hanya utusan Allah khusus bagi bangsa israel saja, dan (3) mengira dengan itu akan mendapatkan sorga Allah. 

Ketiga hal ini bertentangan dengan ajaran Yesus menurut alkitab, juga melawan ajaran Nabi Isa Alaihisslam menurut Al-Quran, bahkan sangat dimurkai oleh Allah menurut ayat-ayat dlam Alkitab sendiri, apalagi menurut ayat-ayat Al-Quran.

Menuhankan apapun selain Allah, dalam ajaran Islam disebut Syirik & Musyrik. Siapapun yang secara sadar berlaku Syirik atau Musyrik, maka dosanya tidak akan pernah diampuni oleh Allah dan neraka abadilah tempatnya! Oleh karena itu, tentu saja sangat keliru jika ada umat Islam yang malah ikut-ikutan tersesat gara-gara mengikuti ajakan umat sesat untuk menyembah makhluk Allah bernama Yesus Kristus!     

6. Isa diberi mujizat dan Roh Kudus (QS. 2: 253)
“Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.” (QS. Al-Baqarah: 253)

Ayat ini sangat jelas. Allah menerangkan kepada kita tentang kelebihan masing-masing Nabi dan Rasul-Nya tapi tanpa catatan "mengurangi" derajat kenabian mereka yang tinggi. Adapun tentang Nabi Isa Alaihissalam, dijelaskan bahwa Allah memberikan beberapa mukjizat-Nya serta memperkuatnya dengan kehadiran malaikat Jibril, atau yang dalam Islam dikenal juga sebagai Ruhul Quddus. 

Namun banyak sekali umat Kristen yang salah mengerti ayat ini sehingga mengira Nabi Isa Alaihissalam memiliki kemampuan bermukjizat dari dirinya sendiri, dan di atas semua itu, mereka percaya hanya beliau seoranglah yang sepanjang hidupnya memiliki kekuatan Ruhul Quddus yang mereka artikan sebagai Roh Allah.

Pendapat ini sangat keliru sebab sangat menyalahi kodrat malaikat Jibril sendiri yang sejak awal penciptaan hingga selama-lamanya adalah Malaikat Utusan Allah kepada setiap makhluk. Artinya Jibril tidak mungkin berdiam diri di satu tempat -- dalam hal ini di dalam raga Nabi Isa Alaihisalam -- selama-lamanya. Sebab hal ini praktis mempasung kemerdekaan geraknya yang setiap saat harus move on melaksanakan demikian banyak tugas-tugas sebagai Malaikat Utusan Allah kepada setiap makhluk yang tersebar sangat luas di seluruh penjuru jagad raya ini!

Sedangkan kekuatan yang dimaksud di sini adalah yang diberikan oleh Allah pada saat-saat tertentu di mana sang nabi memang benar-benar sangat membutuhkan pertolongan Allah.

Mengenai QS. Al-Baqarah: 253 ini, umumnya umat Kristen luput mencermati bahwa alkitab mereka juga sebetulnya menjelaskan bahwa segala mukjizat Yesus yang dicatat dalam injil-injil kanonik -- dan yang seumur hidup menjadi kebanggan mereka itu -- sesungguhnya berasal dari Allah, bukan dari dirinya sendiri, sebagaimana ditegaskan oleh Petrus dalam Kisah Para Rasul berikut:

"Hai orang-orang Israel, dengarlah perkataan ini: Yang aku maksudkan, ialah Yesus dari Nazaret, seorang yang telah ditentukan Allah dan yang dinyatakan kepadamu dengan kekuatan-kekuatan dan mujizat-mujizat dan tanda-tanda yang dilakukan oleh Allah dengan perantaraan Dia di tengah-tengah kamu, seperti yang kamu tahu." (Kisah Para rasul 2:22)

Sedangkan tentang "kekuatan" sebagaimana sudah disebut-sebut oleh Petrus di atas tapi masih salah dimengerti tsb, injil Lukas menggambarkannya secara lebih jelas dalam episode pelarian Yesus ke Taman Getsemani, manakala dia merasa demikian ketakutan setelah mengetahui dirinya akan ditangkap oleh serdadu Romawi untuk dihukum mati. 

"Maka seorang malaikat dari langit menampakkan diri kepada-Nya untuk memberi kekuatan kepada-Nya. Ia sangat ketakutan dan makin bersungguh-sungguh berdoa. Peluh-Nya menjadi seperti titik-titik darah yang bertetesan ke tanah." (Lukas 22:43-44)

Visualisai Lukas ini sekaligus membuktikan bahwa mustahil Yesus adalah Tuhan, sebab (1) bagaimana mungkin Tuhan masih perlu diberi kekuatan oleh Malaikat yang notabene adalah makhluk ciptaan-Nya sendiri, dan (2) bagaimana mungkin Tuhan sampai  merasa ketakutan sedemikian dahsyat melihat malaikat yang natabene adalah makhluk ciptaan-Nya sendiri?

7. Isa mengatakan perkataan yang benar (QS. 19: 34)
“Itulah Isa putera Maryam, yang mengatakan perkataan yang benar, yang mereka berbantah-bantahan tentang kebenarannya.” (QS. Maryam: 34)

Al-Quran cukup jelas menginformasikan kepada kita bahwa sama seperti Nabi dan Rasul Allah lainnya, Nabi Isa Alaihissalam juga senantiasa menyampaikan perkataan yang benar sesuai dengan firman Allah yang diterimanya. Sedangkan di antara sekian banyak perkataan benar yang disampaikannya namun menjadi perbantahan di antara umatnya, disebutkan pula pada kelanjutan ayat di atas, yakni: 

“Tidak layak bagi Allah mempunyai anak, Maha Suci Dia. Apabila Dia telah menetapkan sesuatu, maka Dia hanya berkata kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah ia.” (QS. Maryam: 35)

Menurut alkitab, Yesus juga mengatakan hal yang sama dalam salahsatu sabdanya yang terkenal dan dicatat oleh Yohanes sbb:

"Sebab Aku berkata-kata bukan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang mengutus Aku, Dialah yang memerintahkan Aku untuk mengatakan apa yang harus Aku katakan dan Aku sampaikan. Dan Aku tahu, bahwa perintah-Nya itu adalah hidup yang kekal. Jadi apa yang Aku katakan, Aku menyampaikannya sebagaimana yang difirmankan oleh Bapa kepada-Ku." (Yohanes 12:49-50)

Lalu, bagaimanakah caranya agar mendapatkan hidup yang kekal (di sorga Bapa) menurut Yesus sebagaimana dicatat oleh Yohanes 12:49-50 barusan?

Perhatikan sekali lagi tanggapan untuk No. 4 di atas!

8. Isa menyembuhkan orang buta sejak lahir. (QS. 3: 49)

“Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): “Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu tanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang buta sejak lahir dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman”." (QS. Ali Imran: 49) 

Tentang ini sudah cukup jelas diterangkan dalam tanggapan No. 6 di atas. Dan sekali lagi, harap dicatat baik-baik; Nabi Isa Alaihissalam sendiri mengatakan bahwa segala mukjizatnya itu dapat terwujud bukan karena kekuatan dari dirinya sendiri, melainkan atas kehendak dan ijin Allah semata. Jika Allah tidak berkenan, maka tidak mungkin ada satu makhlukpun di seluruh jagad raya ini yang dapat menunjukkan mukjizat!

Kenapa?
Karena mukjizat hanya milik Allah!

9. Isa menghidupkan orang mati dari kubur (QS. 5: 110)

“(Ingatlah), ketika Allah mengatakan: “Hai Isa putra Maryam, ingatlah nikmat-Ku kepadamu dan kepada ibumu di waktu Aku menguatkan kamu dengan ruhul qudus. Kamu dapat berbicara dengan manusia di waktu masih dalam buaian dan sesudah dewasa; dan (ingatlah) di waktu Aku mengajar kamu menulis, hikmah, Taurat dan Injil, dan (ingatlah pula) diwaktu kamu membentuk dari tanah (suatu bentuk) yang berupa burung dengan ijin-Ku, kemudian kamu meniup kepadanya, lalu bentuk itu menjadi burung (yang sebenarnya) dengan seizin-Ku. Dan (ingatlah) di waktu kamu menyembuhkan orang yang buta sejak dalam kandungan ibu dan orang yang berpenyakit sopak dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu kamu mengeluarkan orang mati dari kubur (menjadi hidup) dengan seizin-Ku, dan (ingatlah) di waktu Aku menghalangi Bani Israil (dari keinginan mereka membunuh kamu) di kala kamu mengemukakan kepada mereka keterangan-keterangan yang nyata, lalu orang-orang kafir diantara mereka berkata: “Ini tidak lain melainkan sihir yang nyata.”" (QS. Al Maidah: 110)

Lihat lagi tanggapan untuk No. 6 dan No. 8 di atas.
Sedangkan sebagai  pengetahuan tambahan, umat Kristen seharusnya mengetahui bahwa selain Yesus, alkitab juga menyebutkan sekurang-kurangnya masih ada dua orang Nabi lagi yang dapat menghidupkan orang mati atas ijin dan kuasa Allah, yaitu nabi Elia dan nabi Elisa, sebagaimana tercatat berikut ini:

“Dan dia berteriak kepada Tuhan, dan berkata, Wahai Tuhan, Tuhanku, apakah engkau menimpakan kemalangan kepada janda ini yang menerima aku sebagai penumpang dengan membunuh anaknya? Aku bermohon kepadamu, kembalikanlah nyawa anak ini kepadanya. Dan Tuhan mendengar suara Elia, dan nyawa si anak itu pun kembali kepadanya dan kemudian si anak itu hidup kembali.” (1Raja-Raja 17:19-20).

“Dan ketika Elisa datang ke rumah itu, ternyata si anak itu telah mati, dan tergeletak di atas pembaringannya. Kemudian dia masuk, dan menutup pintu dua kali, dan dia berdo’a kepada Tuhan, dan tiba-tiba si anak itu mendengkur tujuh kali, dan si anak itu membuka matanya” (2Raja-Raja 4:32-35)

Jadi buat umat Kristen, harap difahami dengan segenap akal dan budi, bahwa kejadian luar biasa di mana misalnya saja seseorang dikabarkan mampu menghidupkan orang mati sesungguhnya bukan hal yang luar biasa bagi umumnya umat Islam, karena setiap muslim tahu bahwa itu merupakan mukjizat, dan mukjizat hanya milik Allah! Sedangkan menurut alkitab sendiri, Yesus tidak kuasa menghidupkan orang mati!

10. Isa berkuasa di dunia dan akhirat (QS. 3: 45)

“(Ingatlah), ketika Malaikat berkata: “Hai Maryam, seungguhnya Allah menggembirakan kamu (dengan kelahiran seorang putera yang diciptakan) dengan kalimat (yang datang) daripada-Nya, namanya Al Masih Isa putera Maryam, seorang terkemuka di dunia dan di akhirat dan termasuk orang-orang yang didekatkan (kepada Allah),” (QS. Ali Imran: 45)

Ayat Al-Quran yang dikutip untuk mendukung klaim No. 10 ini betul-betul salah kaprah! Yang djelaskan dalam ayat tsb hanya sebatas "terkemuka di dunia dan di akhirat", tapi diartikan sebagai berkuasa di dunia dan akhirat? 

Tidak ada satu ayatpun di dalam Al-Quran yang menyebutkan bahwa manusia, sekalipun dia seorang Nabi Allah, memiliki kekuasaan laksana Allah di dunia, apalagi di akhirat, melainkan sepenuhnya akan tunduk dan patuh kepada Kemahakuasaan Allah. Puluhan ayat dalam Al-Quran sudah lebih dari sangat jelas menegaskan bahwa hanya Allah lah yang bukan hanya berkuasa, akan tapi Maha Kuasa di dunia dan di akhirat!  

Lalu, bagaimana dengan "terkemuka di dunia dan di akhirat?"  Kenapa hanya Nabi Isa Alaihissalam saja yang dinyatakan oleh Allah sebagai "terkemuka di dunia dan di akhirat?" 

Untuk memahami ini, perhatikan lanjutan kalimat pada ayat tsb. Di sana tertulis dengan sangat jelas kata penghubung "dan termasuk" orang-orang yang didekatkan (kepada Allah).

Tanpa perlu banyak dolah-dalih, kata "termasuk" itu sebenarnya sudah menjelaskan dengan sendirinya bahwa Nabi Isa Alaihissalam bukan satu-satunya manusia yang terkemuka di dunia dan akhirat, melainkan salahsatu dari sekian banyak manusia lainnya yang baik selama hidup di dunia, maupun kelak di akhirat, sama-sama mendapat karunia dari Allah sebagai orang-orang yang terkemuka di sisi-Nya.

Siapa sajakah mereka?
Lihat penjelasannya di sini

11. Isa adalah satu-satunya Imam Mahdi (HR Ibnu Majah)
Sama seperti tanggapan untuk No. 2, Hadits Ibnu Majjah tentang Isa adalah satu-satunya iman Mahdi ini pun belum, atau barangkali, tidak akan pernah diketemukan!

Jika ini dimaksudkan sebagai pendukung mimpi umat Kristen bahwa Nabi Isa Alaihissalam lebih hebat dari nabi-nabi lainnya, maka sebaiknya carilah dalil yang lebih meyakinkan lagi, karena Allah sendiri mengajarkan kepada umat Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihiwa'saalam untuk tidak membeda-bedakan antara Nabi yang satu dengan Nabi atau Rasul yang lain, karena sekalipun Allah menyatakan "Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain"  namun tidak berarti bahwa kemuliaan para Nabi dan Rasul Allah itu berbeda-beda.

Allah berfirman:

"Rasul telah beriman kepada Al Quran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorangpun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya", dan mereka mengatakan: "Kami dengar dan kami taat." (Mereka berdoa): "Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali."" (QS. Al-Baqarah: 285)

Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihiwassalam sendiri melarang umatnya mengagung-agungkan diri beliau secara berlebihan karena hal itu dapat berobah menjadi fitnah,  yakni mengkultuskan pribadi beliau sehingga menyimpang jauh dari ajarannya sendiri seperti halnya mereka yang mengaku sebagai pengikut Nabi Isa Alaihissalam yang pada akhirnya sampai kebablasan menuhankan sang Nabi!

“Janganlah kalian memuji dan menyanjung aku secara berlebihan, sebagaimana kaum Nasrani menyanjung Isa bin Maryam. Aku hanyalah hamba-Nya, maka katakanlah ‘hamba Allah dan Rasul-Nya” [HR. Bukhari]

Jadi, apakah umat Islam menganggap Nabi Isa Alaihissalam lebih istimewa daripada Nabi Ibrahim Alaihisalam, atau dari Nabi Nuh Alaihissalam, atau dari Nabi Adam Alaihissalam, atau dari Nabi Muhammad Shallalahu 'Alaihiwasalam atau dari Nabi dan Rasul Allah lainnya?

Jawabnya, "TIDAK!" Umat Islam sangat menghormati dan menjunjung tinggi derajat para Nabi dan Rasul Allah sebagai tokoh-tokoh panutan yang dengan kelebihannya masing-masing, seluruhnya adalah orang-orang pilihan Allah yang sangat istimewa!

12. Isa mati dan diangkat ke Sorga (QS. 3: 55)
“(Ingatlah), ketika Allah berfirman: “Hai Isa, sesungguhnya Aku akan menyampaikan kamu kepada akhir ajalmu dan mengangkat kamu kepada-Ku serta membersihkan kamu dari orang-orang yang kafir, dan menjadikan orang-orang yang mengikuti kamu di atas orang-orang yang kafir hingga hari kiamat. Kemudian hanya kepada Akulah kembalimu, lalu Aku memutuskan diantaramu tentang hal-hal yang selalu kamu berselisih padanya.”" (QS. Ali Imran: 55)

Firman Allah ini sama sekali tidak menyebut Nabi Isa Alaihissalam (pernah) mati dan (pernah pula) diangkat ke sorga. Tetapi sangat jelas merupakan berita kepada kita bahwa Allah  akan "mempertemukan" beliau dengan akhir ajalnya, yaitu sungguh-sungguh mati, kemudian akan mengangkatnya ke sisi Allah. Sama sekali berbeda dan luar biasa keliru jika dimaksudkan sebagai dalil yang saling mendukung dengan doktrin kristen yang sejak balita sudah ditanamkan ke benak setiap anak-anak Kristen bahwa Yesus mati di tiang salib, kemudian bangkit dari kematian, lalu terangkat ke sorga! 

Islam mengajarkan bahwa tidak ada satu makhlukpun yang mendiami sorga (atau neraka) sebelum melalui proses pengadilan Allah pada Hari Penghakiman, yaitu hari-hari setelah terjadinya kiamat! Lihat tanggapan untuk No. 15.

Allah berfirman:

"Kekuasaan di hari itu ada pada Allah, Dia memberi keputusan di antara mereka. Maka orang-orang yang beriman dan beramal saleh adalah di dalam syurga yang penuh kenikmatan." (QS. Al Hajj: 56)

Bagaimana dengan orang-orang yang tidak beriman kepada Allah, satu-satunya Tuhan semesta alam, dan tidak pula beramal saleh? Jawabnya sangat jelas; tentu saja tidak akan pernah masuk sorga!

13. Isa lahir, mati, dan dihidupkan kembali (QS. 19:  19, 33)
"Ia (jibril) berkata: “Sesungguhnya aku ini hanyalah seorang utusan Tuhanmu, untuk memberimu seorang anak laki-laki yang suci.” (QS. Maryam:19)

“Dan kesejahteraan semoga dilimpahkan kepadaku, pada hari aku dilahirkan, pada hari aku meninggal dan pada hari aku dibangkitkan hidup kembali.” (QS. Maryam: 33)

Bagus jika QS. Maryam 19 diikutkan juga sebagai dalil pendukung ketuhanan Yesus! Sebab ayat ini justru merupakan koreksi paling jelas dari Al-Quran untuk meluruskan kesalahan stigma dogmatis umat Kristen sendiri yang meyakini bahwa yang datang pada Maria untuk mengabarkan kehamilannya -- seperti dicatat injil Matius dan injil Lukas di bawah ini -- sesungguhnya adalah Malaikat yang sama, yaitu Gabriel!   

Dengan kata lain, ayat ini membuktikan bahwa yang selama ini diyakini sebagai Roh Kudus oleh iman Kristen sebenarnya adalah Malaikat Gabriel, atau lebih tegas lagi; sosok Roh Kudus yang menjadi salahsatu oknum Tuhan Trinitas itu sebetulnya tidak pernah ada!

Perhatikan baik-baik apa yang tertulis dalam kedua injil kanon tsb berikut ini:

"Kelahiran Yesus Kristus adalah seperti berikut: Pada waktu Maria, ibu-Nya, bertunangan dengan Yusuf, ternyata ia mengandung dari Roh Kudus, sebelum mereka hidup sebagai suami isteri." (Matius 1:18)

"Dalam bulan yang keenam Allah menyuruh malaikat Gabriel pergi ke sebuah kota di Galilea bernama Nazaret, kepada seorang perawan yang bertunangan dengan seorang bernama Yusuf dari keluarga Daud; nama perawan itu Maria. "Jawab malaikat itu kepadanya: "Roh Kudus akan turun atasmu dan kuasa Allah Yang Mahatinggi akan menaungi engkau; sebab itu anak yang akan kaulahirkan itu akan disebut kudus, Anak Allah."(Lukas 1:26-27,35)

Sementara cukup dengan membaca QS. Maryam ayat 19 s.d 23 saja, siapapun dapat dengan mudah mengerti bagaimana Allah menjadikan Maryam; ibunda Nabi Isa Alaihissalam hamil, tidak ada satu ayatpun dalam seluruh isi alkitab yang dapat menjelaskan bagaimana sebenarnya Roh Kudus membuat Maria; ibunda Yesus hamil seperti yang diceritakan oleh injil Matius dan injil Lukas, kecuali cuma doktrin "Imani Saja!" bahwa dalam ayat-ayat itu Matius dan Lukas sedang menceritakan dua sosok yang berbeda. Padahal sejatinya adalah satu sosok yang sama!

Adapun tentang QS. Maryam: 33 yang dianggap oleh umat kristen sebagai dalil yang "sangat sesuai" dengan doktrin Kristen yang mengajarkan bahwa Yesus adalah Tuhan karena lahir, mati, lalu bangkit lagi dari kematiannya, ternyata meleset jauh banget!

Jika sebelum manusia pertama diciptakan, Allah sudah lebih dulu menetepkan fitrah bagi seluruh keturunannya untuk dilahirkan (hidup atau mati), dimatikan, lalu dibangkitkan kembali (pada hari kiamat nanti), lantas manusia mana di seluruh dunia ini yang tidak akan mengalami ketiga hal yang dialami juga oleh Nabi Isa Alaihisaalam tsb?  Memangnya ada di antara kita yang pernah mendengar cerita bukan HOAX bahwa ada manusia yang pernah hidup di bumi mati di bulan, dikubur di planet Mars, lalu dikabarkan kelak akan dibangkitkan di planet Neptunus? TIDAK ADA! Sebab Allah sudah menegaskannya begini:

"Katakanlah: di Bumi itulah kalian hidup, dan di Bumi itu kalian mati, dan dari Bumi itu pula kalian akan dibangkitkan," (QS. Al-A'raaf : 25)

Jadi, jika umat kristen mengira QS. Maryam: 33 itu hanya berlaku untuk Nabi Isa Alaihissalam saja, yang dalam hal ini dianggap hanya berlaku pada Yesus saja sehingga dirinya diyakini sebagai Tuhan, maka tanggapan untuk No. 13 ini menjadi sangat beralasan sebagai dalil shahih bahwa siapa saja di dunia ini, selama dia bergenre manusia, praktis adalah Tuhan juga bagi umat Kristen!

Kenapa?
Karena bukan hanya Yesus saja, tetapi setiap manusia yang pernah hidup, contohnya seperti kita sekarang ini, pasti sudah mengalami lahir, akan mengalami mati, dan kelak akan mengalami hidup kembali. 

14. Isa akan diimani oleh semua ahli kitab (QS. 4: 159)
“Tidak ada seorangpun dari Ahli Kitab, kecuali akan beriman kepadanya (Isa) sebelum kematiannya. Dan di hari kiamat nanti Isa itu akan menjadi saksi terhadap mereka.” (QS. An Nisaa: 159)

Untuk dapat mengerti ayat ini dengan benar, umat Kristen harus lebih dulu memahami dengan benar pula arti dari setidaknya tiga kata berikut ini menurut terminologi Islam: 

(a). Ahli Kitab (أهل الكتاب ′Ahl al-Kitāb) adalah sebutan bagi umat Yahudi dan Nasrani di dalam Al-Quran. Dinamai demikian karena Allah telah mengutus nabi-nabi yang membawa kitab-kitab suci yaitu Zabur melalui Nabi Daud As, Taurat melalui Nabi Musa As dan Injil melalui Nabi Isa As. Dengan kedatangan Nabi Muhammad saw dan diturunkannya Al-Quran, ahli kitab ini ada yang menerima dan ada yang menolak kerasulan Muhammad saw maupun kebenaran Al-Quran dari Allah. Penafsiran secara umum diterima bahwa kitab-kitab sebelum Al-Quran adalah Taurat, Zabur, dan Injil. 

(b). Iman (الإيمان Iman) secara etimologis berarti 'percaya'. Perkataan iman (إيمان) berasal dari kata kerja 'aamana' (أمن) -- yukminu' (يؤمن) yang berarti 'mempercayai' atau 'membenarkan'.

(c). Saksi (الشهيد [ج شهداء]: الشاهد yang berarti saksi). Kata الشاهيد adalah bentuk fa’il dari masdar الشهادةالمشاهدة yang berarti menyaksikan dengan mata kepala, atau mengetahui dengan sebenarnya. 

Jika tiga definisi sederhana ini sudah dimengerti, maka siapapun dapat dengan mudah mengerti bahwa QS. An-Nisaa: 159 di atas secara eksklusif berbicara tentang umat Yahudi dan umat Nasrani (atau mereka yang merasa sebagai umat Yahudi "secara rohani" tapi memilih menjadi umat Nasrani dengan nama lain, yaitu Kristen).

Jadi, jika umat Kristen percaya dan mengira umat Islam akan "mengamini" Nabi Isa Alaihissalam dalam arti mempercayai beliau -- yang oleh umat Kristen diakui sebagai Yesus Kristus -- sebagai Tuhan seperti yang selama ini mereka imani, maka mimpi indah di siang bolong umat tersesat ini jelas terlalu jauh meleset! 

Berdasarkan ketetapan Allah dalam ayat tsb, dipastikan bahwa tidak ada satu orangpun dari umat Yahudi dan umat Nasrani yang kelak tidak mengakui dan tidak membenarkan segala kebenaran tentang Nabi Isa Aalahissalam yang selama berabad-abad menjadi pertentangan di antara mereka sendiri, termasuk dengan umat Islam yang dalam hal ini, karena kasih semata, tidak bosan-bosan mengingatkan umat ini tentang kebenaran yang dibawa oleh Nabi Isa Alaihissalam.

Sedangkan menurut ayat di atas, tahukah khususnya umat Kristen, apa saja di antara hal-hal yang akan diimani dan dibenarkan oleh ahli kitab (umat Yahudi dan Nasrani) generasi terakhir mereka sebelum kiamat nanti?

Di antaranya adalah dua ayat sebelum QS. An-Nisaa: 159 itu sendiri, seperti yang sudah sejak 14 abad lalu dikabarkan oleh Allah kepada pendahulu mereka agar menjadi peringatan seperti tercatat di bawah ini:

" ... dan karena ucapan mereka: “Sesungguhnya kami telah membunuh Al Masih, Isa putra Maryam, Rasul Allah”, padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak (pula) menyalibnya, tetapi (yang mereka bunuh ialah) orang yang diserupakan dengan Isa bagi mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa, benar-benar dalam keragu-raguan tentang yang dibunuh itu. Mereka tidak mempunyai keyakinan tentang siapa yang dibunuh itu, kecuali mengikuti persangkaan belaka, mereka tidak (pula) yakin bahwa yang mereka bunuh itu adalah Isa. Tetapi (yang sebenarnya), Allah telah mengangkat Isa kepada-Nya. Dan adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana." (QS. An-Nisaa: 157-158)

Dan sayangnya, penyesalan selalu datang terlambat!

Sementara generasi terakhir umat ahlul kitab "terselamatkan' karena mengakui dengan segenap akal budi mereka bahwa Nabi isa Alahissalam benar dalam segala hal yang diajarkannya sebelum peristiwa penyaliban, umat kristen jaman now sudah tidak mungkin lagi diselamatkan karena sudah keburu mati dengan membawa dosa Syirik & Musyrik yang tidak akan pernah diampuni oleh Allah!

Pada Hari Penghakiman setelah kiamat kelak, tidak ada siapapun yang dapat menolong mereka. Tidak juga Yesus Kristus! Sebab sesuai dengan firman Allah dalam QS. An-Nisaa: 159 di atas, pada hari itu justru Yesus akan menjadi saksi yang memberatkan bagi mereka.

Perhatikan sekali lagi apa yang sejak dulu sebetulnya sudah diisyaratkan oleh Yesus sendiri dan dicatat pula dalam alkitab seperti berikut ini:

"Pada waktu itulah Aku akan berterus terang kepada mereka dan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" (Matius 7:23)

Kenapa Yesus berkata "tidak pernah mengenal kamu" kepada umat Kristen yang menurut Hadits, kelak akan berduyun-duyun datang menghiba-hiba di kakinya?

Sebuah pertanyaan yang umat Kristen sendiri sebetulnya sudah tentu tahu jawabannya. Bahwa sepanjang hidupnya, Yesus dipastikan tidak pernah mengenal Kristen, apalagi mengajarkan segala macam doktrin Kristen yang dalam banyak hal terbukti melawan ajarannya sendiri, dan ini tentu saja dianggap sebagai kejahatan oleh seorang nabi yang dikhianati oleh orang-orang yang mengaku sebagai pengikutnya, seperti yang terjadi atas diri Yesus!

Jadi, sekali lagi, umat Kristen yang pada awalnya mengira umat Islam akan mengikuti kesesatan mereka mengimani nabi Isa Alaihisslam sebagai Tuhan berdasarkan QS. An-Nisaa:159, ternyata dihadapkan pada kenyataan yang sungguh jauh berbeda!

Karenanya, sebelum segalanya menjadi sangat terlambat, maka bersegeralah mengimani Nabi Isa Alaihissalam seperti umat Islam mengimani dan menghormati beliau sebagaimana mestinya! 

15. Isa hakim yang adil pada akhir zaman (HR Muslim)
Hadits yang mencatatkan perihal ini bukan riwayat Imam Muslim sendiri, tapi kesepakatan bersama antara Imam Muslim dan guru beliau, Imam Bukhari. Sedangkan di dalam kitab-kitab Hadits, nama kedua imam ini dituliskan di bawah hadits dengan kata "Muttafaqun ‘alaih",  artinya hadits ini disepakati secara kolektif oleh perawi hadits lainnya bersama-sama dengan Imam Bukhari dan Imam Muslim.

Adapun narasi lengkap Hadits dimaksud adalah sbb:

Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

وَالَّذِيْ نَفْسِيْ بِيَدِهِ، لَيُوْشِكَنَّ أَنْ يَنْزِلَ فِيْكُمُ ابْنُ مَرْيَمَ عَليهِ السَّلام حَكَمًا عَدْلاً، فَيَكْسِرَ الصَّلِيْبَ، وَيَقْتُلَ الْخِنْزِيْرَ، وَيَضَعَ الْجِزْيَةَ، وَيَفِيْضَ الْمَالُ حَتَّى لاَ يَقْبَلَهُ أَحَدٌ.

“Dan demi jiwaku yang berada di tangan-Nya, sudah dekat saatnya di mana akan turun pada kalian (‘Isa) Ibnu Maryam Alaihissallam sebagai hakim yang adil. Dia akan menghancurkan salib, membunuh babi, menghapus jizyah (upeti/pajak), dan akan melimpah ruah harta benda, hingga tidak ada seorang pun yang mau menerimanya.” [Muttafaqun ‘alaih]

Selain sekali lagi salah kaprah memahami makna Hadits di atas, maka dengan cara memutilasi atau dengan sengaja mengabaikan bagian penting Hadits yang menubuatkan alasan utama kedatangan Nabi Isa Alaihissalam untuk kedua kalinya kelak sebenarnya adalah untuk memerangi segala bentuk pemberhalaan atas dirinya dan menjadi "Hakim Yang Adil" bagi umat yang menuhankan dirinya, umat yang akan diperangi habis-habisan oleh Nabi Isa Alaihissalam ini justru menjadikan Hadits tsb sebagai dalil pembenar bahwa beliau -- yang mereka klaim sebagai Yesus Kristus -- adalah Allah yang sesungguhnya! Alasannya, karena selain Hadits di atas membenarkan Nabi isa Alaihissalam sebagai "Hakim Yang Adil", Al-Quran sendiri, dalam Surah At-Tiin: 8 menegaskan bahwa hanya Allah lah satu-satunya "Hakim Yang Adil". Oleh karena itu, umat ini menantang umat Islam untuk menjawab dengan benar, siapa lagi "Hakim Yang Adil" menurut Hadits dan Al-Quran kalau bukan Allah?    

Untuk tantangan ini, tidak perlu harus Santri, apalagi sampai Kiyai; siswa Madrasah Ibtidaiyah yang mana saja dipastikan mampu dengan mudah mematahkan klaim ngawur tsb!

Kata yang diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia sebagai "Hakim Yang Adil" dalam narasi Hadits yang ditulis dalam bahasa Arab menggunakan bentuk jamak dari kata dasar Hakim, yaitu  حَكَمًا عَدْلاً dimaknai oleh penutur bahasa Arab sebagai Hakaman Adlan, yang secara sederhana artinya adalah Hakim-Hakim, para Hakim, atau bisa juga sebagai (putusan) kolektif dari banyak Hakim. 

Sedangkan dalam Al-Quran surah At-Tiin selengkapnya tertulis begini:

 أَلَيْسَ اللَّهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ  

Bukankah Allah hakim yang paling adil? (QS. At-Tiin: 8)

Terjemahan kata yang dimaksud oleh ayat ini adalah "Hakim Yang Paling Adil" ditulis dalam bahasa aslinya, Arab, dengan kata بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِينَ  dibaca  bi ahkamil haakimiin, yang secara harfiah artinya adalah satu-atunya Hakim Yang Paling Berkuasa, atau dimaknai sebagai "Hakim Yang Maha Kuasa dan (tentu saja) Maha Adil" sesuai dengan sifat-sifat Allah sendiri sebagaimana diterangkan dalam Asma'ul Husna.

Dalam terjemah bahasa Indonesia sekalipun, mudah dimengerti bahwa  "Hakim Yang Adil" dalam narasi Hadits tidak sama artinya dengan "Hakim Yang Paling Adil" dalam QS. At-Tiin: 8! Lebih detil tentang ini, silahkan cermati di sini.

Lalu, kenapa menurut nubuat Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihiwassalam, Nabi Isa Alaihissalam dipercaya sebagai seorang Hakim Yang Adil? 

Jawabnya karena seperti sudah dijelaskan dalam tanggapan untuk No. 7, seorang Nabi tidak akan berkata apalagi sampai menghakimi orang lain kecuali sesuai dengan kata-kata dan penghakiman adil yang diwahyukan oleh Allah kepadanya.

Yesus sendiri dalam alkitab menjelaskan bahwa penghakiman yang diputuskan olehnya selaku seorang Nabi pasti adil, karena sesuai dengan keputusan Allah,

"Aku tidak dapat berbuat apa-apa dari diri-Ku sendiri; Aku menghakimi sesuai dengan apa yang Aku dengar, dan penghakiman-Ku adil, sebab Aku tidak menuruti kehendak-Ku sendiri, melainkan kehendak Dia yang mengutus Aku." (Yohanes 5:30)

Lalu, apakah pada akhir jaman kelak Nabi Isa Alaihissalam akan menghakimi seluruh umat manusia, termasuk umat Islam seperti yang selama ini dikira oleh umat kristen?   

Nanti dulu!
Baca sekali lagi tanggapan untuk No. 15 ini dari atas!

16. Isa itu yang awal dan yang akhir (QS. 57: 3)

“Dialah Yang Awal dan Yang Akhir Yang Zhahir dan Yang Bathin, dan Dia Maha Mengetahui segala sesuatu.” (Qs. Al Hadid 3)

Ini jelas tafsir ngawur dan dusta yang nyata!

Yang dimaksud sebagai "Dia" dalam ayat di atas jelas sekali adalah Allah, bukan Nabi Isa Alaihissalam!

Kitab Wahyu di dalam bundel alkitab yang konon katanya ditulis oleh Yohanes berdasarkan mimpi-mimpinya selama masa pengasingan di Pulau Patmos juga menuliskan kalimat yang hampir sama, yaitu:

"Aku adalah Alfa dan Omega, Yang Pertama dan Yang Terkemudian, Yang Awal dan Yang Akhir." (Wahyu 22:13)

Tapi nampaknya umat Kristen salah mengartikan kalimat tsb yang mereka anggap sebagai ucapan Yesus, padahal sebetulnya bukan!

CATATAN:
1. Bagi yang ingin "menanggapi" tanggapan untuk klaim CENDOL BASI Misionaris Kristen di atas, dipersilahkan untuk menggunakan kolom komentar di bagian bawah teks ini. Ada tiga alternatif kolom komentar, namun supaya lebih cepat saya respons, dianjurkan untuk menggunakan kolom fesbuk agar dapat tag nama saya.

2. Misionaris Kristen, atau umat Kristen mana saja yang ingin tahu lebih banyak tentang Yesus Kristus dalam literatur Islam, silahkan simak 303 ucapan Yesus  yang sama dengan ucapan Nabi isa Aalaihissalam yang tidak pernah kalian dengar di sini, atau di balik dekorasi teks di bawah ini.  




[Gus Mendem | Dari berbagai sumber]   

Posting Komentar

0 Komentar