Menurut Bibel, inilah penyebab sebenarnya,
KARENA PARA IMAM BESAR YAHUDI MENGINGKAN DIA MATI!
Buka kitab Matius 26:
[1] Setelah Yesus selesai dengan segala pengajaran-Nya itu, berkatalah Ia kepada murid-murid-Nya:
[2] Kamu tahu, bahwa dua hari lagi akan dirayakan Paskah, maka Anak Manusia akan diserahkan untuk disalibkan.
[3] Pada waktu itu berkumpullah imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi di istana Imam Besar yang bernama Kayafas,
[4] dan mereka merundingkan suatu rencana untuk menangkap Yesus dengan tipu muslihat dan untuk membunuh Dia.
Lihatlah bagaimana manusia sedang bersekongkol merencanakan untuk membunuh “tuhan“, yaitu Yesus!
[14] Kemudian pergilah seorang dari kedua belas murid itu, yang bernama Yudas Iskariot, kepada imam-imam kepala.
[15] Ia berkata: “Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?” Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.
[16] Dan mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik untuk menyerahkan Yesus.
YESUS TIDAK INGIN DISALIB
[38] lalu kata-Nya kepada mereka: “Hati-Ku sangat sedih, seperti mau mati rasanya. Tinggallah di sini dan berjaga-jagalah dengan Aku.”
Lihatlah, Yesus bersedih hati. Kenapa dia bersedih? Bukankan Yesus diutus ke dunia untuk disalib?
[39] Maka Ia maju sedikit, lalu sujud dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku, jikalau sekiranya mungkin, biarlah cawan ini lalu dari pada-Ku, tetapi janganlah seperti yang Kukehendaki, melainkan seperti yang Engkau kehendaki.”
[40] Setelah itu Ia kembali kepada murid-murid-Nya itu dan mendapati mereka sedang tidur. Dan Ia berkata kepada Petrus: “Tidakkah kamu sanggup berjaga-jaga satu jam dengan Aku?
[41] Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan: roh memang penurut, tetapi daging lemah.”
[42] Lalu Ia pergi untuk kedua kalinya dan berdoa, kata-Nya: “Ya Bapa-Ku jikalau cawan ini tidak mungkin lalu, kecuali apabila Aku meminumnya, jadilah kehendak-Mu!”
Mengapa Yesus berdoa?
Kepada siapa, dan untuk apa?
YESUS DITANGKAP DAN DISALIB
[47] Waktu Yesus masih berbicara datanglah Yudas, salah seorang dari kedua belas murid itu, dan bersama-sama dia serombongan besar orang yang membawa pedang dan pentung, disuruh oleh imam-imam kepala dan tua-tua bangsa Yahudi.
[48] Orang yang menyerahkan Dia telah memberitahukan tanda ini kepada mereka: “Orang yang akan kucium, itulah Dia, tangkaplah Dia.”
[49] Dan segera ia maju mendapatkan Yesus dan berkata: “Salam Rabi,” lalu mencium Dia.
[50] Tetapi Yesus berkata kepadanya: “Hai teman, untuk itukah engkau datang?” Maka majulah mereka memegang Yesus dan menangkap-Nya.
MENGAPA YESUS HARUS DITANGKAP SECARA PAKSA?
Buka kitab Matius 27
[45] Mulai dari jam dua belas kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga.
[46] Kira-kira jam tiga berserulah Yesus dengan suara nyaring: “Eli, Eli, lama sabakhtani?” Artinya: Allah-Ku, Allah-Ku, mengapa Engkau meninggalkan Aku?.
Lihatlah, dari awal hingga akhir kita tidak melihat sama sekali tanda-tanda bahwa penyaliban Yesus dimaksudkan untuk menebus dosa manusia. Sebaliknya, yang tampak jelas justru Yesus "menolak" untuk disalib! Jika memang Yesus bersedia untuk disalib demi menebus dosa manusia, lantas mengapa ada sederet pertanyaan MENGAPA sbb:
- Mengapa mereka harus bersekongkol (berkonspirasi) untuk menangkap Yesus? Siapa sebenarnya yang menginginkan Yesus disalib?
- Mengapa Yesus sedih dan berdoa serta meminta muridnya untuk berjaga jaga? Mengapa Yesus repot reput melakukan hal tersebut? Bukankah dia diutus oleh Bapa untuk menebus dosa manusia?
- Mengapa Yesus harus ditangkap paksa?
- Mengapa Yesus harus meronta-ronta saat disalib sambil berseru, “Eli, Eli, lama sabakhtani?”
- dan masih banyak "mengapa" lainnya .....
Hal tsb sangat jelas menunjukkan bahwa Yesus tidak ingin disalib, sehingga dengan demikian ajaran bahwa penyaliban Yesus adalah untuk menebus dosa manusia dengan sendirinya GUGUR!
LANTAS, DARI MANA DATANGNYA IDE PENEBUSAN DOSA MANUSIA ITU?
Ternyata umat Kristen "terperangkap" oleh Surat Paulus Kepada Jemaat Di Galatia 3
[13] Kristus telah menebus kita dari kutuk hukum Taurat dengan jalan menjadi kutuk karena kita, sebab ada tertulis: “Terkutuklah orang yang digantung pada kayu salib!"
Kalimat di atas BUKAN wahyu dari Tuhan kepada Yesus, bukan pula sabda Yesus kepada Paulus, akan tetapi melulu "karangan" Paulus yang bahkan sangat kontradiktif dengan sabda Yesus sendiri, termasuk sabda para nabi terdahulu, yang jelas-jelas membantah adanya dosa waris!
Tidak peraya?
Silahkan buka Yehezkiel 18: 20, Ulangan 24: 16, Matius 16: 27, Yeremia 31: 29-30, 2Tawarikh 25: 4.
LALU, BAGAIMANA DENGAN OLAH PIKIR AKAL SEHAT KITA SENDIRI?
Bagi kebanyakan umat kristen, jika ditanya mengapa Yesus mati disalib, pada umumnya akan menjawab, untuk menebus dosa manusia, dan semua itu sudah digariskan oleh "Bapa-Nya" disurga.
Benarkah? Seperti biasa, kita semua akan menganggap jawaban seperti itu sudah klise dan lebih banyak didasari oleh fanatisme keagamaan saja dibanding mengedepankan akal sehat. Padahal jawaban yang realistis dan faktual bisa saja kita telusuri dari berbagai sumber, di antaranya dengan memperhatikan latar belakang peristiwa penyaliban itu sendiri dari catatan sejarah.
RINGKASNYA BEGINI:
Awalnya para pemuka agama merasa terancam dengan keberadaan Yesus. Mereka menganggap Yesus dapat menjatuhkan reputasi dan pengaruh mereka karena ajaran Yesus adalah ajaran langit yang sejati, ajaran yang benar-benar dapat menghidupkan yang mati!
Oleh karena itu, setelah peristiwa Yesus 'mengamuk' di bait Allah dan menyebut diri-Nya Mesias, para ahli Taurat dan pemuka agama pun tidak menyia-nyiakan kesempatan itu.
Dengan segera mereka mengadakan sebuah rapat tertutup untuk mengambil alih peran Yesus. Dan ketika itu, tidak ada cara lain kecuali BUNUH YESUS!
Mereka pun segera menuduh Yesus telah menghina Allah dengan mengatakan bahwa Ia adalah mesias anak Allah. Tetapi jika alasan itu yang dikemukakan, Yesus tidak akan dihukum mati. Akhirnya para pemuka agama itupun melakukan konspirasi dengan tokoh-tokoh politik saat itu, di antaranya Pontius Pilatus!
Ya, mereka menghasut orang banyak untuk menyalibkan Yesus dengan dalih bahwa Yesus menyebut dirinya Raja!
Dengan dimunculkannya opini publik tersebut, maka tersebarlah berita bahwa Yesus melakukan kegiatan melawan kekaisaran romawi, dan karenanya harus dihukum mati!
Namun saat itu Pilatus sebenarnya sadar bahwa semua itu hanyalah akal-akalan para pemuka agama saja. Oleh karena itu atas desakan isterinya, ia pun kemudian mencuci tangannya sebagai lambang bahwa ia tidak ikut campur atas darah Yesus.
Jelas ya?
Salam bagi umat yang mengikuti petunjuk!
[Sumber: Catatan Lama Gus Mendem]
0 Komentar