Kekeristenan adalah karya monumental Paulus, sesuatu yang sama sekali tak ada hubungannya dengan ajaran Yesus.
Cerita tentang Paulus -- dan ini bukan untuk menyerang siapapun - tapi semata-mata ingin membuka mata hati teman-teman kristen bahwa sesungguhnya kalian berada jauh, sejauh-jauhnya dari Yesus.
Pemeluk kristen hari ini berada di titik paling jauh dari ajaran Yesus, dan mereka adalah korban infiltrasi Pagan yang dibawa Paulus.
Yesus mengajarkan umat bani Israel untuk menyembah Allah, dan tidak ada Tuhan selain-Nya. Sama persis dengan pesan nabi-nabi terdahulu, termasuk Muhammad SAW. Namun di tangan Paulus, terbentuklah kekristenan dengan Paganisme sebagai pondasinya, seperti penebusan dosa, kebangkitan dst.
Ajaran Paulus tidak berdasarkan pada kehidupan Yesus, tapi dimulai justru sejak kematian Yesus. Jelas ini menunjukkan bahwa ajarannya tidak berasal dari Yesus.
Hari-hari kehidupan Yesus dan seluruh perintahnya tidak punya makna dalam doktrin Paulus. Yang penting bagi Paulus hanya kematian dan kebangkitannya. Paulus membuat Paganisme merasuki jiwa setiap pengikutnya. Paulus membuat para pengikutnya masuk dalam agama ciptaan manusia, yang sama sekali bertolak belakang dengan ajaran Yesus yang berasal dari Tuhan!
Tak satu pun pengikut Paulus yang menjadi pengikut Yesus. Jauh, jauh sekali, bahkan sangat berlawanan.
Apakah teman-teman kristen pernah memikirkan ini? Merenungkannya? Membuka matanya? Berpikir bahwa ia terperangkap dalam konsepsi pembangkangan?
Doktrin Paulus dibungkus dalam fanatisme dogmatis. Sehingga pembangkangan terus terwaris dari generasi ke generasi, yakni iman melawan logika.
Yesus menuntut agar Hukum Taurat Musa dita'ati. Contohnya, Taurat melarang makan babi, tapi kalian malah membangkangnya. Demi Paulus? Inilah salahsatu alasan kenapa kemudian banyak pengikut Paulus yang akhirnya masuk Islam dengan alasan karena amat sangat cintanya pada Yesus.
Saya mengajak sahabat kristen, ayo kembali pada ajaran tauhid Yesus dalam koridor Islam. Di sini anda akan temukan inti pesan Yesus sebelum diacak-acak oleh Paulus seperti yang anda imani pada hari ini. Anda diajak berkeyakinan, persis sama seperti Yesus berkeyakinan; Bahwa tidak ada Tuhan selain Allah. Sebab, pada prinsipnya Yesus mengajarkan tauhid. Bacalah Yohanes 17:3 dan bandingkan dengan syahadat umat muslim.
[Yohanes 17:3] “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau satu-satunya Allah yang benar dan mengenal Yesus kristus yang tlah Engkau utus.”
Allah adalah satu-satunya Tuhan dan Yesus kristus adalah utusan Allah. Mirip dengan syahadat u,mat Islam bukan?
"Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan Muhammad adalah Rasulul Allah."
[Ulangan 4:35] “Maka kepadamulah ia ditunjuk supaya diketahui olehmu bahwa Tuhan itulah Allah, dan kecuali Tuhan yang Esa, tiadalah yang lain lagi”
[Mark 12:32] “Tapat sekali guru (Yesus), benar katamu itu, bahwa Dia Esa dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia (laa ilaaha illaa Huw?)”
YESUS HANYA SEORANG NABI
[Matius 21:11] ”Dan orang banyak menyahut: “Inilah nabi Yesus dari Nazareth di Galilea”
Yesus menyatakan Allah itu satu-satunya Tuhan dan dia hanya seorang utusan (rasul) Allah. Tapi apa yang dinyatakan oleh Paulus? Dia membantah itu semua. Lihat Roma 9:5, ” Ia (Yesus) adalah Allah yang harus dipuji sampai selama-lamanya. Amin”
[Kis 16:31] "Percayalah kepada Tuhan Yesus kristus dan engkau akan selamat, engkau dan seisi rumahmu”
Yesus tidak pernah menyatakan bahwa dirinya adalah Tuhan, tapi justru mengajarkan kemurnian Tauhid, yakni pengakuan mutlak bahwa tidak ada Tuhan selain Allah, dan Yesus adalah utusan-Nya.
“Ingatlah ketika Allah berfirman: Ya Isa bin Maryam, adakah engkau katakan kepada manusia, 'Ambillah aku dan ibuku sebagai Tuhan selain Allah?” (QS. 5:116)
“Ia (Isa) menjawab, “Mahasuci engkau (ya Allah), tidak pantas kukatakan sesuatu yang bukan hakku” (Qs. Al-Maidah:116)
“Aku tidak pernah mengatakan kepada mereka kecuali apa yang Engkau printahkan kepadaku untuk mengatakannya yaitu: sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu” (QS. 5:117)
Doktrin penuhanan Yesus ditolak oleh Yesus sendiri, baik di dalam Al-Qur'an maupun dalam ayat-ayat Bibel. Pauluslah yang menciptakan Yesus sebagai Tuhan.
[Galaita 1:3] “Kasih karunia menyertai kamu dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita dan dari Tuhan Yesus kristus”
Apa yang anda bayangkan ketika mendengarkan kata “anak Allah”? Yesus? Makna anak Allah menjadi makna hakiki bahwa Allah punya anak?
Sejatinya, makna anak Allah adalah bentuk kiasan untuk orang baik, orang sholeh, yang sayangnya kemudian kalian anggap menjadi makna hakiki bahwa Allah mempunyai anak.
Di dalam Islam, Ini sama seperti kata “kekasih Allah”, maknanya bukan Allah punya kekasih, melainkan Ia mengasihi orang-orang tertentu melebihi yang lain karena luhurnya akal budi orang-orang tsb. Demikianlah makna “anak Allah” yang seharusnya kalian fahami.
[Matius 5:9] “Berbahagialah orang yang membawa damai, krn mereka akan disebut anak2 Allah.” | Orang baik itu anak Allah, maksudnya 'disayangi' oleh Allah.
Tapi di tangan Paulus, anak Allah beobah menjadi makna hakiki. Allah mempunyai anak, bahkan si anak pun jadi Tuhan. | Padahal Yesus tidak pernah mengajarkan hal yang seperti itu.
Banyak sekali yang disebut oleh alkitab sebagai anak Allah. Lihatlah contohnya, Lukas 3:38, Keluaran 4:22, Yeremia 31:19-20, bahkan dalam Matius 23:9, kita semua adalah anak Allah.
Dari mana Paulus mendapatkan gagasan anak Allah atau anak Tuhan dalam makna hakiki? Paulus mengambilnya dari Paganisme yang ia serap di Tarsus. Kepercayaan Tuhan punya anak diambil Paulus dari kepercayaan Pagan.
- Dewa matahari Romawi kuno mempunyai anak bernama dewa Mitrha
- Dewa zeus punya anak yang hidup sebagai manusia yaitu Hercules.
- Firaun menyebut dirinya anak keturunan Dewa Matahari, atau manusia keturunan Dewa.
- Arjuna, manusia anak Dewa Bathara Indaria (Dewa Rembulan).
- Karno, manusia anak Dewa Bathara Surya (Dewa Matahari)
- Kera sakti Anoman, anak Dewa Bathara Bayu (Dewa Angin).
Jadi, kepercayaan bahwa Yesus adalah anak Allah cuma ciptaan Paulus yang diadaptasi dari keyakinan Paganisme yang selama hidup dianutnya. Dari sinilah pondasi konsep kekeristenan Paulus dibangun sehingga menjadikan kristen sebagai ajaran yang kental Paganisme. Sebuah kepercayaan bahwa Tuhan mempunyai anak.
Paulus ini Pagan tulen, dan motifnya juga jelas. Sama seperti motif para penolak kebenaran, dia pun menghalangi kebenaran tersebar.
Paulus muda adalah pembantai pengikut Yesus yang sangat kejam dan sadis. Menjelang tua, ia kemudian berpura-pura tobat, kemudian secara sistematis membantai ajaran Yesus dari dalam sampai akhirnya lenyap. Dan dia berhasil!
Yesus membawa Yudaisme, sedengankan Paulus membawa Paganisme.
Pilih mana, Yesus atau Paulus? Lebih cinta pada siapa, Yesus atau Paulus?
Yesus mengajarkan Tauhid, anda malah meyakini Trinitas, sesuatu yang berbenturan keras dengan ajaran Yesus sendiri. Di mana cinta anda pada Yesus? Apakah membangkang itu bukti cinta?
Kekristenan adalah bentuk infiltrasi Paganisme dalam ajaran Yesus. Sdengankan zionisme adalah kelanjutan infiltrasi Paganisme pada agama Yahudi.
Pauluslah yang menjadi peletak dasar Paganisme dalam kekristenan, kemudian 'finisihing touch' nya dituntaskan oleh Kaisar Konstantin.
Gagasan Paulus tentang anak Allah dan Tuhan Yesus yang ratusan tahun kemudian membentuk gagasan trinitas, bisa dipastikan menjadikan semua pengikut Paulus adalah pembangkang Yesus, tanpa kecuali.
Islam mengimani nabi Isa, yang kalian yakini sebagai Yesus, sebagaimana dijelaskan dalam Alquran. Tapi Islam bukan kelanjutan dari kekristenan. Pesan kekeristenan sangat berbeda dengan Islam. Islam adalah kelanjutan dari ajaran semua nabi-nabi Allah dalam semua kitab wahyu terdahulu sampai kepada Yesus -- dan ditutup oleh Muhammad saw -- yakni ajaran Tauhid yang mengesakan Allah sebagai satu-satunya Tuhan bagi semesta alam. TIDAK ADA LAGI YANG LAIN!
[Pesan dari kang Noeg Nugraha]
0 Komentar