ALLAH BERFIRMAN:
“Dan karena ucapan mereka; Sesungguhnya kami telah membunuh Al-Masih (Messiah), Isa putra Maryam, Rasul Allah. Padahal mereka tidak membunuhnya dan tidak pula menyalibnya. Melainkan hanyalah diserupakan saja pada mereka. Sesungguhnya orang-orang yang berselisih paham tentang (pembunuhan) Isa benar-benar dalam keraguan, melainkan menurut dugaan (mereka) saja. (Dan) mereka tidak yakin/masih ragu bahwa mereka telah membunuh Isa."(QS. An-Nisa: 157).
Umat Islam dengan sepenuh keimanan meyakini bahwa Firman Allah di atas adalah benar, dan karenanya tidak sedikitpun meragukan bahwa ayat tersebut menceritakan hal yang sesungguhnya. Sedangkan untuk mendukung keyakinan tersebut, mari sama-sama kita perhatikan argumen-argumen di bawah ini yang berlandaskan pada keyakinan iman umat Kristen sendiri sbb:
PERTAMA
Ayat-ayat Al-Qur’an di atas menyebutkan: “Nabi Isa tidak terbunuh.”
Ini sesuai dengan:
Ini sesuai dengan:
- Nubuat bahwa semua Rasul/Nabi yang datang dari Allah, termasuk Yesus telah dijamin nyawanya oleh Allah – tidak akan dibunuh (ULANGAN 18:20).
- Nubuat bahwa Allah menjawab doa Yesus, menyelamatkan nyawanya, sehingga ia tidak akan dibunuh (MAZMUR 22:21-22, 25 & 34:16).
- Nubuat bahwa orang-orang benar/soleh (termasuk para Nab/Rasul) akan diselamatkan oleh Allah dari segala penderitaan – dilindungi oleh Allah (MAZMUR 34:18-19).
- Nubuat bahwa Yesus diselamatkan oleh Allah dari kekejaman orang-orang jahat – dilindungi Allah (MAZMUR 34:20, 21, 23).
KE-DUA
Menurut ayat-ayat Al-Qur’an di atas: “Mereka berselisih paham karena menduga-duga.”
Ini sesuai dengan:
- Sebelas murid Yesus melarikan diri ketika Yesus ditangkap, tidak satupun dari mereka yang menyaksikan persidangan dan penyaliban Yesus (MATIUS 26:56 dan MARKUS 14:50).
- Umat Kristen hanya mengakui Injil yang ditulis oleh Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Padahal tidak satupun dari keempatnya yang patut dipercaya sebagai salahsatu murid-murid Yesus (MATIUS 10:2-4 dan MARKUS 3:16-19 dan LUKAS 6:14-16).
- Sedangkan Yohanes dan Matius sendiri sama sekali tidak menyaksikan peristiwa persidangan dan penyaliban Yesus (MATIUS 26:56 dan MARKUS 14:50).
- Lukas mengatakan bahwa catatannya hanya merupakan kesimpulan dari kabar (gossip) belaka dan hanya merupakan hasil penyelidikan – bukan saksi langsung (LUKAS 1:1-3).
- Yohanes dengan tegas mengatakan bahwa catatannya hanya merupakan kesimpulan dari kabar/gosip belaka dan hanya merupakan ringkasan yang tidak lengkap (YOHANES 20:30).
- Perjanjian Baru banyak menggunakan kalimat “kira-kira”.
KESIMPULAN: Kisah penyaliban Yesus hanya berupa dugaan dari hasil penyelidikan dan gossip belaka, dan karenanya tidak ada jaminan pasti tentang kebenarannya. Kisah ini bahkan telah menyebabkan murid-murid Yesus sendiri saling berbantahan dan berselisih paham tentang kebenaran penyaliban dan kebangkitan Yesus. Salahsatu buktinya adalah, dari ratusan catatan tentang Injil dan puluhan kitab Injil yang ditemukan, kenapa hanya 4 Injil saja yang dijadikan sebagai Injil Kanonik. Tidakkah itu aneh?
KE-TIGA
Menurut ayat-ayat Al-Qur’an di atas: “Orang-orang Yahudi masih ragu apakah mereka membunuh Yesus, atau tidak?” Ini sesuai dengan cross-check berikut - perhatikanlah dengan seksama:
Mereka curiga karena melihat beberapa kejanggalan, seperti contohnya: baru 3 jam disalib, tapi Yesus sudah mati. Padahal dua orang penjahat yang sama-sama disalib dengannya masih hidup. Kaki Yesus juga tidak dipatahkan seperti yang dilakukan terhadap dua penjahat tsb. Sementara itu, atas bantuan dari murid-murid rahasia Yesus, Pilatus segera mengizinkan Yusuf untuk menurunkan Yesus dari tiang salib dan membawanya ke kuburan yang mudah dijangkau lagi sangat luas (baca juga: Yesus Selamat Dari Hukuman Salib?).
KE-EMPAT
Yesaya bernubuat: “Sesudah penahanan dan penghukuman ia terambil.” (YESAYA 53:8).
Ini dapat dimaknai sebagai keniscayaan bahwa setelah ditangkap dan diadili, kemudian Yesus pun dihukum salib - tapi tidak dalam jangka waktu sebagaimana semestinya (lebih dari 2 hari) semata-mata hanya untuk menunjukkan kepada orang-orang Yahudi bahwa hukuman mati melalui penyaliban itu sudah dilaksanakan. Sedangkan tidak berapa lama setelah itu tubuhnya boleh segera diturunkan dari tiang salib. Ini sesuai dengan kehendak Allah sebagaimana disebutkan dalam argumen PERTAMA di atas.
KE-LIMA
Yesaya bernubuat: “Tentang nasibnya siapakah yang memikirkannya?” (YESAYA 53:8).
Maksud kalimat ini adalah menunjuk para murid pilihan Yesus (MATIUS 10:24) yang semuanya lari meninggalkan Yesus dan tidak memikirkan nasib gurunya, sehingga karena tidak menyaksikan sendiri proses penyaliban atas diri Yesus, maka mereka tidak mengetahui terjadinya penyelamatan itu (MATIUS 26:56). Adapun yang memikirkan nasib Yesus ketika disalib dan yang mengambil Yesus dari tiang salib adalah Allah melalui tangan murid-murid rahasia Yesus.
KE-ENAM
Yesaya bernubuat: “Orang menempatkan kuburnya di antara orang-orang fasik, dan dalam matinya ia ada di antara penjahat-penjahat. Tetapi Tuhan berkehendak (lain) yaitu (dengan) meremukkan dia dalam kesakitan.” (YESAYA 53:9-10).
Kalimat ini dapat dimaknai sebagai penjelasan bahwa orang-orang Yahudi menganggap Yesus telah mati, kemudian tubuhnya dibaringkan di dalam kuburnya, padahal sebenarnya Yesus hanya pingsan akibat rasa sakit luar biasa yang dialaminya. Mudah difahami bahwa membuat Yesus pingsan adalah cara Allah memenuhi janji-Nya untuk menyelamatkan nyawa Yesus (lihat lagi argumen PERTAMA di atas)
KE-TUJUH
Yesaya bernubuat: “Sunguh ia (Yesus) terputus dari negeri orang hidup.” (YESAYA 53:8).
Ini dapat diartikan sebagai keadaan di mana Yesus diputuskan kesadarannya (dipingsankan) sementara oleh Allah, sesuai dengan janji-Nya seperti tersebut dalam argumen PERTAMA di atas.
KE-DELAPAN
Yesaya telah bernubuat: “Sesudah kesusahan jiwanya, ia melihat terang.” (YESAYA 53:11).
Maksudnya adalah, Yesus hanya mengalami kesusahan dan menderita saja, tetapi sama sekali tidak dibunuh! Ini, sekali lagi, sesuai dengan janji Allah yang pasti akan menyelamatkan nyawa para Nabi-Nya (lihat lagi argumen PERTAMA di atas).
KE-SEMBILAN
Dalam kitab Yesaya dinubuatkan: “Ia (Yesus) akan memperoleh orang-orang kuat sebagai jarahan, yaitu sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke dalam maut dan (karena) menanggung dosa banyak orang.” (YESAYA 53:12). Ayat ini, “Menyerahkan nyawanya ke dalam maut” menjelaskan ketika ditangkap, Yesus sama sekali tidak berontak (MATIUS 26:52), padahal dia tahu kalau dirinya akan dibunuh. Atau dengan kata lain Yesus "memasrahkan" dirinya ke tangan algojo. Sedangkan ayat berikutnya, “Menanggung dosa banyak orang” dapat juga dijelaskan dengan diutusnya Yesus sebagai Rasul Allah kepada Bani Israel (MATIUS 15:24) maka kewajibannya adalah untuk mengajarkan Injil (LUKAS 4:43) yang berasal dari Allah kepada kaumnya (YOHANES 7:16-17). Dengan demikian, umat bani Israel yang dulunya sering melakukan perbuatan dosa (ULANGAN 31:27 dan YEREMIA 8:8-9) akan diampuni dosa-dosanya jika percaya pada kenabian Yesus dan menjalankan perintah serta hukum Allah (YOHANES 7:8) sedangkan sebagai imbalannya, kelak mereka akan masuk sorga (MATIUS 5:19).
Jadi, ini bukan sebuah keniscayaan absolut sebagai rangkaian peristiwa kematian Yesus di tiang salib untuk penebus dosa umat manusia seperti yang diyakini oleh umat Kristen. Apalagi bila hal itu dikaitkan pula dengan motto: "cukup percaya pada penyaliban dan kebangkitan Yesus di antara orang mati, maka semua dosa-dosa anda akan terhapus."
Kenapa? Sebab Yesus sendiri dengan tegas mengatakan bahwa keselamatan hanya akan didapat dengan mentaati perintah Allah (MATIUS 19:16-17), dan setiap manusia harus mempertanggung jawabkan sendiri segala prilaku serta ucapannya di dunia dan akhirat (MATIUS 5:21 dan 12:36-37), dan sesungguhnya tidak ada dosa turunan (MARKUS 10:14). Ajaran Yesus ini pada hakekatnya sama dengan ajaran para nabi terdahulu (YEHEZKIEL 18:20-21 dan 30).
KE-SEPULUH
Dua pokok ajaran Paulus hingga kemudian lahir agama Kristen adalah pertama: menyembah penyaliban dengan anggapan akan terbebas dari Hukum Taurat (ROMA 3:28-29; 7:6 dan 8:1) dan menyatakan bahwa Hukum Taurat sudah "dipaku" di tiang salib (KOLOSE 2:14). Kedua: menyembah kebangkitan Yesus (1KORINTUS 15:14 dan 17). Artinya, jika tidak menyembah tiang salib dan kebangkitan Yesus, maka tidak adalah yang namanya agama atau keimanan Kristen. Karena itu, maka tidak ada pulalah keselamatan sorga (GALATIA 3:13).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sebenarnya peristiwa "kematian dan kebangkitan" Yesus itu hanyalah retorika khayalan Paulus belaka. Padahal sudah demikian jelas bahwa di dalam Kitab Perjanjian Lama Allah tegas-tegas berjanji dan bernubuat akan menyelamatkan nyawa para nabi-Nya, termasuk, tentu saja, Yesus (lihat lagi argumen PERTAMA di atas). Oleh karenanya, jika diperhatikan sungguh-sungguh maka kita akan mendapati bahwa secara diam-diam, baik disadari atau tidak, sebenarnya Paulus dan pengikutnya (umat Kristen) telah menuduh Allah sebagai penghianat, karena mengingkari semua janji dan nubuat-Nya sendiri!
KE-SEBELAS
Kebobrokan moral dan kriminalitas lahir antara lain karena adanya kepercayaan penebusan dosa - melalui penyembahan kepada Tiang Salib. Sebagaimana sudah sama-sama kita ketahui, Paulus dan pengikutnya (umat Kristen) percaya bahwa mereka telah melepaskan dosa-dosanya di tiang salib bersama kematian dan kebangkitan Yesus. Jika umat Kristen melakukan perbuatan dosa, mereka tidak perlu merasa khawatir akan dihukum oleh Tuhan, sebab percaya sudah dibebaskan dari segala hukuman Tuhan (lihat argumen KE-SEPULUH). Menurut keyakinan mereka, cukup dengan mempercayai Yesus mati di tiang salib kemudian bangkit lagi dari kematian, maka dengan sendirinya dosa-dosa mereka dianggap telah tertebus oleh Yesus.
Tidak heran jika kemudian mayoritas penyembah Tiang Salib hampir di seluruh permukaan bumi ini hobi menjajah, membunuh, merampok, seks bebas, mabuk-mabukan, judi, menipu, mencuri, korupsi, zina dan lain sebagainya. Dunia ini mereka jadikan mirip seperti habitat hewan di hutan rimba di mana setiap individu boleh hidup seenaknya tanpa aturan dan hukum Tuhan.
KE-DUABELAS
Paulus dan pengikutnya (umat kristen) sengaja menyalahartikan sabda Yesus berikiut ini; “(Yesus) memberikan nyawanya menjadi tebusan bagi banyak orang” (MARKUS 10:45). Padahal ayat tsb mengandung pengertian bahwa Yesus adalah imam, atau pemimpin umat yang berjiwa besar. Ia rela menyerahkan dirinya kepada ancaman maut demi menyelamatkan keimanan pengikutnya yang setia (YOHANES 7:8) dari hukum Allah (MATIUS 19:17). Dengan kata lain, “daripada murid-muridnya tertangkap penjahat sehinga nantinya kembali kafir dan dilaknat oleh Allah, lebih baik dirinya yang ditangkap. Tokh ia sangat patuh pada Allah, dan tidak mungkin akan kafir” (lihat argumen KE-SEMBILAN).
KE-TIGABELAS
Para saksi mengatakan bahwa Yesus belum pernah mati. Mereka hanya mengatakan “bangkit” atau “siuman”, dan tidak satupun dari mereka yang mengatakan “hidup kembali” (lihat argumen 7, 8, 9 dan 10):
- Yesus bersaksi bahwa dirinya belum mati: “Aku belum pergi ke Bapa” (YOHANES 20:17) atau Aku belum mati, atau Aku masih hidup, atau Aku bukan hidup kembali!
- Malaikat bersaksi bahwa Yesus belum mati: “Ia hidup” (LUKAS 24:23) atau Ia belum mati, atau Ia bukan hidup kembli!
- Dua orang bersaksi, Yesus belum mati: “Dia hidup” (LUKAS 24:4-5) atau Dia belum mati, atau Dia bukan hidup kembali!
KE-EMPATBELAS
Ternyata Yesus tidak rela dirinya ditangkap untuk disalib - konon pula sebagai penebus dosa.
Umat Kristeni biasanya bangga saat mengatakan bahwa Yesus mati di tiang salib guna menebus dosa manusia (lihat argumen KE-SEBELAS). Padahal Yesus tidak siap untuk dijadikan pesakitan di tiang salib.
- Yesus berdoa sampai 3 kali berturut-turut minta pertolongan Allah agar nyawanya diselamatkan (MATIUS 26:36, 42, 44).
- Yesus sangat ketakutan dan menangis sampai keringatnya bercucuran menyerupai darah (LUKAS 22:44).
- Yesus berteriak ketika membela dirinya karena takut dihukum (YOHANES 18:23, 36).
- Yesus berteriak dan menangis memanggil Tuhannya ketika disalib (MATIUS 27:46).
Pertanyaan untuk kita adalah, jika penyaliban Yesus diyakini sebagai pengorbanannya untuk menebus dosa umat manusia, lalu kenapa Yesus nyata-nyata menunjukkan sikap tidak rela untuk ditangkap dan disalib? Jawabnya adalah karena Yesus tidak mengenal ajaran penebusan dosa di tiang salib! Konsep penebusan dosa itu adalah ajaran Paulus yang muncul di kemudian hari. Bukan ajaran Yesus!
KE-LIMABELAS
(a). Penelitian dari seorang cendikiawan.
- Seorang Kristen ahli, peneliti sejarah dan ahli Matematika dari Amerika serikat “Michael H. Hart” telah menerbitkan sebuah buku sangat menarik berjudul "Seratus orang yang paling berpengaruh sepanjang sejarah." Dalam buku tsb ia menyebutkan 100 tokoh berpengaruh dalam peradaban manusia sepanjang sejarah secara berurutan berdasarkan beberapa alasan, pertimbangan, dan juga dilihat dari simpatisan para pengagum atau pengikutnya.
- Yang mencengangkan adalah, ia menempatkan Nabi Muhammad SAW di urutan pertama dari 100 tokoh terkenal tsb disertai dengan alasan-alasannya.
- Meskipun ada 2 milyar lebih orang Kristen di dunia, Mr. Hart memisahkan penilaian yang berbeda terhadap Yesus dan Paulus. Dia meletakkan Paulus di urutan kedua, sedangkan Yesus di urutan ketiga. Artinya para ilmuanpun menyadari bahwa pencipta agama Kristen adalah Paulus. Hal ini senada dengan penjelasan di atas bahwa Paulus dan pengikutnya, adalah penyembah kisah “Penyaliban dan Kebangkitan.” (lihat argumen KE-SEBELAS).
(b). Penelitian ilmiah tentang pertanyaan, "Bangkit hidup kembali, atau bangkit sadar kembali?"
- Seorang anak perempuan yang telah divonis meninggal selama 4 hari, menceritakan bagaimana dia bisa hidup kembali (Daily News 15/11/55).
- Seorang laki-laki meninggal selama 2 jam hidup kembali dan mencengangkan para dokter yang merawatnya (Sunday Tribune 27/03/60).
- Selama 4 menit, jantungnya berhenti, lalu hidup kembali (Sunday Express 23/07/61).
- Dia tidak tahu bahwa dirinya telah mati selama 90 detik ( Cape Argus 16/03/61).
- Dr. Hitge telah kembali dari kematiannya ( Cape Argus 04/05/61).
- Seorang anak muda kabur ketika sedang dikuburkan (Sunday Tribune 13/05/62).
- Setelah divonis meninggal selama 2 hari, hidup kembali (Post 25/07/65).
- Mayat berkedip dan hidup kembali saat akan dimakamkan (Daily News 25/07/75).
- Toddler hidup kembali dari kematiannya ( Natal Mercury 05/12/82).
- Para dokter transplantasi ragu apakah dia hidup atau mati? (Sunday Tribune 17/07/83).
- Divonis meningal karena terlalu banyak minuman keras (Daily News 03/01/84).
- Atau ringkasnya, perhatikanlah berbagai fenomena kasus-kasus "mati suri" di dalam dunia kedokteran!
KE-ENAMBELAS
Alkitab menyatakan bahwa manusia merasakan mati hanya sekali saja.
- Yesus dengan tegas mengatakan bahwa dirinya tidak akan mati sampai dirinya diturunkan di akhir zaman kelak: “Aku akan pergi kepada Dia yang telah mengutus aku” (YOHANES 7:33). Kemudian ketika dianggap mati, Yesus membantah: “Aku belum pergi ke Bapa” (YOHANES 20:17). Kemudian ketika waktunya tiba “Yesus terangkat ke sorga” (MARKUS 16:19). Di akhir zaman nanti, Yesus akan kembali diturunkan ke bumi untuk mengutuk orang-orang Kristen yang menyembah atau menuhankan Yesus (MATIUS 7:22-23) dan setelah itu barulah Yesus diwafatkan oleh Allah, karena seluruh makhluk dan hamba Allah, termasuk Yesus (MATIUS 12:17-19 dan KISAH 4:30) dan para nabi-nabi terdahulu yang semuanya adalah manusia harus merasakan kematian (IBRANI 9:27). Pada hari kiamat nanti, yaitu hari pengadilan Tuhan, semua anak manusia, termasuk Yesus (MATIUS 8:20) dan para nabi lainnya (LUKAS 3:38) akan mempertanggungjawabkan perbuatannya masing-masing di hadapan Allah Yang Maha Adil (MATIUS 12:36-37; YEHEZKIEL 18:20-21, 30).
- Jika manusia hanya mati sekali saja (LUKAS 20:36 dan IBRANI 9:27), maka apakah orang-orang yang sudah merasakan mati seperti di atas (lihat argumen KE-LIMABELAS (b) di atas) tidak akan mati lagi? Apakah kemudian mereka terangkat ke sorga seperti Yesus? Untuk ini, biarlah para penyembah kebangkitan Yesus yang menjawabnya.
- Diangkatnya Yesus ke sorga, bukanlah peristiwa luar biasa bagi Allah, karena Allah juga pernah mengangkat Henokh ke sorga, bahkan sampai detik ini pun ia belum turun (KEJADIAN 5:24). Dan Nabi Muhammad juga pernah diangkat ke sorga ketika Isra Mi’raj (dikutip dari Hadits Shahih).
KE-TUJUHBELAS
Yesus menubuatkan bahwa mu’jizatnya sama dengan mu’jizat Yunus (MATIUS 12:39) :
- 3 hari Yesus di perut bumi (LUKAS 24:7) = 3 hari Yunus di perut ikan (YUNUS 1:17).
- Yesus tidak mati (LUKAS 24:4-5) = Yunus tidak mati (YUNUS 1:17).
- Yesus Keluar dari perut bumi (YOHANES 20:14) = Yunus keluar dari perut ikan (YUNUS 2:10).
- Yesus kembali ke umatnya (LUKAS 24:17) = Yunus kembali ke umatnya (YUNUS 3:2).
KE-DELAPANBELAS
Memaknai kata “penebusan” dalam alkitab.
- Ismael (menurut Islam) atau Ishak (menurut Yahudi) dengan suka rela menyerahkan nyawanya sebagai penebus atau pengganti korban bakaran ayahnya (KEJADIAN 22:9).
- Seekor domba diserahkan nyawanya oleh malaikat sebagai penebus atau pengganti korban bakaran anak tungal Abraham (KEJADIAN 22:13)
- Musa yang masih bayi terserahkan nyawanya kepada raja Firaun untuk menebus atau menyelamatkan orang-orang Israel (KELUARANl 2:1-10).
- Yunus dengan rela dan ikhlas menyerahkan nyawanya untuk diceburkan ke laut guna menebus atau menyelamatkan para awak kapal (YUNUS 1:12).
- Allah (Tuhan semesta) mengacungkan tangan-Nya untuk menebus atau membebaskan Bani Israel dari hukuman perbudakan di Mesir (KELUARAN 6:5).
- Allah (Tuhan semesta) mencurahkan janji-Nya untuk menebus atau membebaskan Bani Israel dari hukuman perbudakan di Mesir (ULANGAN 7:8).
- Seseorang boleh menebus atau menanggung hutang keluarganya (IMAMAT 25:25 & Rut 3:9).
- Boleh menebus atau embebaskan keluarganya dari perbudakan (IMAMAT 25:47-55).
- Begitu juga Yesus menyerahkan nyawanya untuk menebus atau menyelamatkan (MARKUS 10:45) pengikutnya yang mentaati perintah Allah (MATIUS 19:16-17) dari rencana pembunuhan orang-orang jahat (MATIUS 26:52).
KE-SEMBILANBELAS
Tokoh-tokoh sentral yang berperan dalam "gossip" kebangkitan Yesus
- Tokoh utama: Yesus putra Maria (MATIUS 1:24-25) dilahirkan secara ajaib (LUKAS 1:31-35) sebagai Rasul Allah (YOHANES 11:42) dengan tugas menyelamatkan dosa-dosa (MATIUS 1:21) Bani Israel (MATIUS 15:24-26) dengan mengajarkan Injil (LUKAS 4:43) dari Allah (YOHANES 7:16) supaya Bani Israel taat kepada Hukum Taurat (MATIUS 5:20 dan YOHANES 9:4) agar mereka mendapatkan kerajaan sorga Allah (MATIUS 5:19). Setelah tugasnya selesai (YOHANES 19:30) Yesus pun diangkat ke sorga (MARKUS 16:19) dengan izin dan kuasa Allah (YOHANES 8:42).
- Orang tua Yesus: ibu kandung yang melahirkannya adalah Maria atau Maryam (LUKAS 1:27) puteri Imron (menurut Al-Qur’an). Sedangkan ayah asuhnya adalah Yusuf, keturunan Daud (LUKAS 1:27) yang juga sebagai suami Maria (MATIUS 1:24).
- Sebelas murid pilihan Yesus yaitu Simon (Petrus) dan Andreas saudaranya, Yakobus (anak Zebedeus) dan Yohanes saudaranya, Filipus dan Bartolomeus, Tomas dan Matius (pejabat cukai), Yakobus (anak Alfeus) dan Tadeus, Simon (orang Zelot) Ã MATIUS 10:2.
- Delapan pengikut Yesus yang (seolah-olah) terlupakan, yaitu Yusuf dari Arimatea dan Nikodemus (YOHANES 19:38-39), Maria ibu kandung Yesus, Maria isteri Klopas dan Maria Magdalena (YOHANES 19:25), Yoses dan Salome (MARKUS 15:40), dan ibu anak Zebedeus (MATIUS 27:56).
- Para pembela Yesus, yaitu Pilatus; hakim Kaisar Romawi (LUKAS 23:4) – Herodes; penguasa negri Yudea (LUKAS 23:11 dan 14-15) – dan isteri Pilatus (MATIUS 27:19).
- Orang-orang yang memusuhi Yesus, yaitu imam-imam Yahudi dan orang Farisi (YOHANES 11:47) – para tua-tua Yahudi (MATIUS 27:20) – Kayafas; seorang Imam Besar (YOHANES 11:49) – Yudas Iskariot seorang murid Yesus yang berkhianat (MATIUS 26:15) – Dan masyarakat (MATIUS 27:25).
- Para penjahat, yaitu Yesus Barabas seorang teroris yang dibebaskan (MATIUS 27:16) – Dan dua penyamun yang ikut disalib bersama Yesus (MARKUS 15:27), namun salah satunya bertobat (LUKAS 23:40-42).
- Orang-orang misterius yang berada di dalam ruang kubur, yaitu satu orang berjubah putih (MARKUS 16:5) – Dan dua orang berpakaian yang menyilaukan (LUKAS 24:4-5).
KE-DUAPULUH
Bagi umat Kristen, memahami, apalagi menerima seluruh konten "tinjauan alkitabiiah" ini sebagai suatu kebenaran ilahiah tentu bukan hal yang mudah. Bahkan kami tidak heran jika anda justru terdorong untuk segera membantah, tidak saja sebagian, tapi seluruh argumen di atas.
Kendati demikian, mungkin ada baiknya diketahui bahwa tidak ada maksud kami untuk memaksakan argumen-argumen ini supaya anda terima, sebab sekali lagi, semua itu adalah tinjauan alkitabiah dari perspektif atau cara pandang iman Islam.
Anda mau menerimanya, syukur Alhamdulillah. Anda menolaknya, ya, tidak apa-apa. Sebab apa yang kami lakukan hanya sekedar meyampaikan. Sedangkan selebihnya, tentu saja terpulang sepenuhnya pada perenungan akal sehat dan hati nurani masing-masing.
Wallahu 'alam bissyawwab.
[Dari catatan Mas Fakhrudin | Islam Menjawab Fitnah]
0 Komentar