Baru

ads header

Benarkah Yesus Tidak Pernah Menikah?

Published on Facebook January 28, 2012 at 5:07 AM
Tidak akan ada umat kristen yang akan mempercayai cerita bahwa Yesus, anak manusia yang mereka tuhankan, sebenarnya mempunyai istri dan keturunan. Bahkan kita sendiri sebagai umat Islam pun akan tercengang-cengang tidak percaya bahwa dalam sejarah hidupnya, ternyata Yesus dipercaya pernah menikah dan mempunyai keturunan. Kenapa? Karena selama ini kita sendiri juga ikut dijejali oleh cerita-cerita dari umat Kristen yang mengklaim bahwa Yesus keburu diangkat ke sorga sebelum diceritakan pernah menikah.
Yesus sebagai manusia yang terlibat dalam sejarah telah dikaburkan sedemikian rupa, sehingga sejarah Yesus benar-benar gelap bagi sebagian besar umat manusia. Yang tinggal adalah Yesus yang dibungkus dengan pakaian ketuhanan, sehingga bagi orang-orang yang tidak mampu menggunakan akal sehatnya, Yesus benar-benar dianggap sebagai Tuhan.

Tapi bagi sebagian manusia yang mau menggunakan akalnya, Yesus dengan semua atribut kesejarahannya justru menjadi sumber pertanyaan akal yang tidak pernah berhenti. Mereka-mereka inilah yang sedikit demi sedikit, menguak misteri sejarah kehidupan Yesus. Salah satunya, adalah seorang teolog, pakar Perjanjian Baru dan Gulungan Laut Mati, Prof. DR. Barbara Thiering, dari Universitas of Sidney, Australia.

Setelah melakukan penelitian terhadap Gulungan Laut Mati (The Dead Sea Scrolls), selama 20 tahun, sampai kepada kesimpulan yang ditulis dalam bukunya, JESUS THE MAN bahwa Yesus beristeri, bahkan lebih dari satu, alias poligami.

Menurut sang Profesor, dalam sejarah perjalanan hidupnya Yesus pernah menikah, bahkan sebanyak 2 kali. Sedangkan upacara pernikahan Yesus dapat ditelusuri dalam PB sendiri, yaitu dalam Injil Markus-14:3, Yohanes-12:3 dan Lukas-7:37 dan seterusnya.

Markus 14:3.
Ketika Yesus berada di Betania, di rumah Simon si kusta, dan sedang duduk makan, datanglah seorang perempuan membawa suatu buli-buli pualam berisi minyak narwastu murni yang mahal harganya. Setelah dipecahkannya leher buli-buli itu, dicurahkannya minyak itu ke atas kepala Yesus.

Yohanes 12: 3
Maka Maria mengambil setengah kati minyak narwastu murni yang mahal harganya, lalu meminyaki kaki Yesus dan menyekanya dengan rambutnya; dan bau minyak semerbak di seluruh rumah itu.

Hubungan istimewa Yesus dengan Maria Magdalena, berabad-abad dibantah oleh Gereja. Bahkan Maria Magdalena, difitnah sebagai seorang perempuan pendosa! Lihatlah ILukas-7:37, bagaimana Maria Magdalena difitnah sedemikian rupa, dengan mengatakan bahwa dia seorang perempuan pendosa :

Lukas 7:37
Di kota itu ada seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa. Ketika perempuan itu mendengar, bahwa Yesus sedang makan di rumah orang Farisi itu, datanglah ia membawa sebuah buli-buli pualam berisi minyak wangi.

Tapi lanjutkan dengan membaca ayat-38 dari injil yang sama:

Lukas 7:38
Sambil menangis ia pergi berdiri di belakang Yesus dekat kaki-Nya, lalu membasahi kaki-Nya itu dengan air matanya dan menyekanya dengan rambutnya, kemudian ia mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu.

Seorang perempuan yang mencurahkan minyak wangi ke kepala, kaki, dan menciumi lelaki tersebut, menurut Profesor Thiering, adalah upacara perkawinan bangsawan Yahudi.

Dalam masyarakat Yahudi, tidak akan pernah ada seorang perempuan pun, yang ujug-ujug datang mencium seorang lelaki yang bukan muhrimnya, karena perbuatan itu hukumannya adalah hukuman mati.

Dan Yesus adalah seorang bagsawan, karena dia adalah keturunan Raja Daud.

Bantahan Prof. Thiering terhadap klaim gereja yang selama berabad-abad menutupi hubungan istimewa Yesus dengan Maria Magdalena, didukung oleh penemuan Injil Philip di daerah Nag Hamadi, Mesir pada tahun 1945.

Dalam Injil ini, disebutkan dengan jelas, bahwa:
There were three who always walked with the lord, Mary his mother and her sister and Magdalene, the one who was called his companion . And the companion of the [Saviour was ] Mary Magdalene. [He loved] her more than [all] the disciples [and used to] kiss her [often] on her [mouth]. The rest of [the disciples] said to him, 'Why do you love her more than all of us?' The Saviour answered and said to them,'Why do I not love you like her? " (59, 6-12; 63, 32-64, 5)
Ada tiga orang yang selalu berjalan bersama Yesus. Maria ibundanya dan Maria saudara ibunya, dan Magdalena, yang disebut sebagai pasangannya. Dan pasangan dari Sang Juru Selamat (Saviour) adalah Maria Magdalena. (Dia mencintai) nya, melebihi cintanya kepada murid-murid yang lain dan sering menciumnya di mulutnya. Murid-murid yang lain bertanya kepadanya: "Kenapa engkau lebih mencintainya dari pada kami? Sang Juru Selamat menjawab: Kenapa aku tidak mencintai kalian seperti mencintai dia?  (59, 6-12; 63, 32-64, 5)

Selanjutnya dari hasil penelitian Prof. Thiering, terungkap fakta bahwa acara pernikahan Yesus dgn Maria Magdalena, diselenggarakan pada hari Jum'at tgl 22 September Tahun 30. Ini adalah upacara pernikahan. Acara resepsinya diselenggarakan 3 tahun kemudian, yaitu pada 19 Maret tahun 33, jam 12 malam. Dan esoknya ditangkap, lalu disalib.

Pada tanggal 14 Juni 37, jadi 4 tahun setelah penyaliban, lahirlah anak Yesus yang pertama, yang diberi nama Jesus Justus. Anaknya yang ke-3 lahir pada 10 April 44. Namanya tidak diketahui. Adapun tentang anaknya kedua beliau tidak ada informasi.

Perkawinan Yesus yg kedua berlangsung dengan seorang perempuan bernama Lidia, pada 17 Maret 50. Jika ditambah pula dengan cerita rakyat di Kashmir, India, Yesus juga pernah menikahi seorang wanita desa yang cantik. Artinya, Yesus bahkan memiliki 3 orang istri!

Jika masih ada umat Islam sendiri yang meragukan bahwa Yesus atau nabi Isa (as) pernah menikah dan mempunyai keturunan, maka ada baiknya untuk mempertimbangkan kembali keraguan itu menurut dalil-dalil aqli dan naqli yang shahih, sebab Allah SWT pernah berfirman:

"Sesungguhnya Kami telah mengutus Rasul-Rasul sebelum engkau, dan Kami memberikan isteri-isteri dan keturunan kepada mereka. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (atau mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab." (QS. Ar-Rad [13]: 38).

Ingatlah, bahwa setiap kali membaca ayat Al-Qur'an, kita selalu menyatakan dengan takzim:
Maha Benar Allah Dengan Segala Firman-Nya.

Wallahualambissawab.

Referensi:


[Dari Emerde - Islam Menjawab Fitnah]

Baca juga:

Posting Komentar

0 Komentar